REVIEW OF REDUCING GREEN HOUSE GAS EMISSION FOR FORESTRY SECTOR TO SUPPORT THE POLICY OF PRESIDENTIAL REGULATION NO. 61/2011
Main Author: | Wibowo, Ari |
---|---|
Format: | Article info eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Centre for Research and Development on Social, Economy, Policy and Climate Change
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JAKK/article/view/330 http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JAKK/article/view/330/317 |
Daftar Isi:
- Presidential Regulation No. 61 on the National Action Plan for Green house Gas (GHG) Emission Reduction, has been issued and used as general guidance for emission reduction. However, this regulation requires support of more detail technical information as a direction in the implementation of emission reduction activities in forestry sector. In the field, the implementation of emission reduction should be based on activities that directly and indirectly generate emission reductions. This study aims to support emission reduction activities through the understanding of emission sources in Indonesia and identify activities that directly can be quantifi edits emission reduction through carbon conservation activities as well as the increase of source of carbon enhancement through growth of forests and planting activities such as timber estates, community forest plantation, land rehabilitation movement and other planting activities. Forestry activities related to climate change mitigation to reduce GHG emissions, in principle, can be grouped into three main categories, namely, conservation of forest carbon, increase carbon stock through af forestation, reforestation and other management practices, and use of biomass as a replacement for fossil fuels. Potential emission reduction from deforestation is still quite large with an average deforestation rate of 1.1 million haper year in 2000-2005 and 0.83 million haper year in 2006-2009. Reducing emissions from deforestation can be seen from the potential of natural forests in Indonesia that couldreach of 600 tonnes Carbon/Ha. While the potential of planting can be seen from the plantation stocks that reached 177 tonnes Carbon/Ha. Results of this review showed that activities in appendix of presidential regulation No 61/2011 were dominated by supporting activities. This review also provided information on activities that directly can reduce emission as inputs for preparation of regional action plans (RAD) of emission reduction.
- Perpres 61 tentang tentang Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) telah dikeluarkan dan menjadi peraturan umum dalam penurunan emisi. Meskipun demikian Perpres ini perlu didukung oleh informasi teknis yang lebih rinci yang menjadi arahan dalam pelaksanaan kegiatan penurunan emisi di sektor kehutanan. Di lapangan, pelaksanaan penurunan emisi perlu didasarkan kepada kegiatan-kegiatan yang secara langsung dan tidak langsung menghasilkan penurunan emisi. Kajian ini bertujuan untuk mendukung kegiatan penurunan emisi melalui pemahaman terhadap sumber emisi di Indonesia dan mengidentifikasi kegiatan yang secara langsung dapat dikuantifikasi penurunan emisinya melalui konservasi karbon serta peningkatan sumber serapan dengan pertumbuhan hutan dan penanaman seperti Hutan Tanaman Industri (HTI), Hutan Tanaman Rakyat (HTR), Hutan Rakyat (HR), Gerakan Nasional rehabilitasi hutan dan Lahan (GN RHL), serta kegiatan penanaman lain. Kegiatan sektor kehutanan yang terkait dengan mitigasi perubahan iklim untuk menurunkan emisi GRK pada prinsipnya dapat dikelompokkan kedalam tiga kategori utama yaitu, konservasi karbon hutan, menambah serapan karbon melalui kegiatan aforestasi, reforestasi dan praktek pengelolaan lainnya dan memanfaatkan biomas sebagai pengganti bahan bakar fosil. Potensi penurunan emisi dari pencegahan deforestasi masih cukup besar dengan laju deforestasi rata-rata sebesar 1,1 juta ha per tahun pada tahun 2000-2005 dan 0,83 juta ha pada tahun 2006-2009. Penurunan emisi dari pencegahan deforestasi dapat dilihat dari potensi hutan alam diIndonesia yang dapat mencapai 600 ton Carbon/Ha. Sedangkan potensi penanaman dapat dilihat dari stok hutan tanaman yang mencapai 177 ton Karbon/Ha. Hasil kajian menunjukkan bahwa kegiatan pada lampiran Perpres 61/2011 masih didominasi oleh kegiatan penunjang. Hasil kajian memberikan informasi tentang kegiatan yang langsung dapat menurunkan emisi sebagai masukan pada penyusunan rencana aksi daerah (RAD) penurunan emisi.