PEMILIHAN JENIS HIBRID ULAT SUTERA YANG OPTIMAL UNTUK DIKEMBANGKAN DI DATARAN TINGGI DAN/ATAU DATARAN RENDAH
Main Author: | Andadari, Lincah |
---|---|
Other Authors: | Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan |
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHT/article/view/3158 http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHT/article/view/3158/2287 |
Daftar Isi:
- ABSTRACTOne constraints in natural silk industryin Indonesia is slow production and poor quality of cocoon. This is due to theuse of same type of worm for diverse locations. This study aimed to obtain best silkworm for highlands and/orlowlands rearing. Four silkwormhybrids from Forest R&D Centre and one commercial hybrid from Perhutani weretested The experimental design using a split plot design in a randomized block design.The main plot was locationaltitude (highland and lowland) and subplot was silkworm hybrids (P3H-1, P3H-2, P3H3, P3H-4, and C301). Theresults showed that the rate of hatching silkworms were not affected by the hybrids and altitudes with hatchingpercentages were above 96 %Three hybrids namely P3H-1, P3H-2, and P3H-4 are suitable to be reared in lowlands.Two hybrids namely P3H-2 and P3H-3 are suitable for highlands. Hybrids P3H-2 are potentially reared in lowlandand highland.Keywords: Hybrid, productivity, silkwormABSTRAKSalah satu kendala dalam usaha persuteraan alam di Indonesia adalah masih rendahnya produksi dan kualitas kokon.Hal ini akibat penggunaan jenis ulat yang sama untuk lokasi yang beragam. Penelitian ini bertujuan untukmendapatkan bibit ulat sutera yang optimal untuk dikembangkan di dataran tinggi dan/atau dataran rendah. Ulatsutera yang diujikan yaitu 4 hibrid ulat sutera dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan dan 1 hibrid dari PerumPerhutani. Penelitian menggunakan Rancangan Split Plot dalam Rancangan Acak Kelompok. Petak utama berupalokasi dataran rendah dan dataran tinggi dan anak petak terdiri atas 5 jenis ulat sutera (P3H-1, P3H-2, P3H-3, P3H-4dan C301). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat penetasan ulat sutera tidak dipengaruhi oleh jenis ulatsutera maupun ketinggian lokasi pemeliharaan, dengan persentase penetasan di atas 96%. Ulat sutera yang cocokdikembangkan di dataran rendah adalah hibrid P3H-1, P3H-2 dan P3H-4. Jenis hibrid yang sesuai untukdibudidayakan di dataran tinggi yaitu P3H-2 dan P3H-3. Hibrid P3H-2 potensial untuk dikembangkan dataranrendah dan di dataran tinggi.Kata kunci: Hybrid, produktivitas, ulat sutera