POLICY IMPLEMENTATION STRATEGY OF COMMUNITY PLANTATION FOREST IN SAROLANGUN REGENCY, JAMBI

Main Authors: Febriani, Dewi, Darusman, Dudung, Nurrochmat, Dodik Ridho, Wijayanto, Nurheni
Format: Article info eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Centre for Research and Development on Social, Economy, Policy and Climate Change , 2012
Subjects:
Online Access: http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JAKK/article/view/305
http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JAKK/article/view/305/292
Daftar Isi:
  • Commmunity Plantation Forest is Indonesian government policy which needed participation and responsibility from local community to manage production forest sustainability. Studies on capacity of community as prominent agent are needed. The objectives of this study are: (1) to assess the physical capital, human capital and social capital of communities and to identify their participation in HTR program; (2) to analyze the correlation between physical capital and human capital with elements of social capital, and between social capital with their participation in HTR; and (3) to develop implementation strategy of HTR. Analysis of data used descriptive method, Spearman rank correlation, SWOT and QSPM. Necessary information for this study came from a survey of 81 households from Taman Bandung, Seko Besar and Lamban Sigatal villages in Sarolangun Regency, Jambi. The results showed that physical capital, human capital and social capital are included in medium category. No correlation between physical capital and social capital, but there are correlation between social capital and human capital and participation. The study also showed that selected strategy in HTR implementation are: (1) accommodate exiting community models in forest land as community motivation; (2) optimize local government support to accelerate license process, assistance, and intensive socialization about HTR; and (3) use timber scarcity issues and PT Samhutani as market opportunity issues to stimulating community to plant timber.
  • Hutan Tanaman Rakyat (HTR) merupakan kebijakan Pemerintah Indonesia yang membutuhkan partisipasi dan tanggungjawab dari masyarakat lokal untuk mengelola hutan produksi secara berkelanjutan. Penelitian terhadap kapasitas masyarakat sebagai pemeran utama dalam kebijakan ini sangat dibutuhkan. Tujuan dari penelitian adalah: (1) mengukur modal fisik, modal manusia dan modal sosial yang dimiliki oleh masyarakat dan mengidentifikasi tingkat partisipasi masyarakat dalam program HTR; (2) menganalisis hubungan antara modal fisik dan modal manusia terhadap elemen dari modal sosial dan antara modal sosial dengan tingkat partisipasi masyarakat; dan (3) membangun strategi implementasi kebijakan HTR. Data akan dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif, korelasi peringkat Spearman, SWOT dan QSPM. Informasi yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari hasil survey terhadap 81 kepala keluarga dari Desa Taman Bandung, Seko Besar dan Lamban Sigatal di Kabupaten Sarolangun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modal fisik, modal manusia dan modal sosial dalam katagori sedang. Tidak ada korelasi antara modal fisik dan modal sosial, namun terdapat korelasi antara modal sosial dengan modal manusia. Strategi terpilih dalam mengimplementasikan kebijakan HTR adalah: (1) Mengakomodir pola pemanfaatan kawasan hutan yang ada saat ini sebagai motivasi masyarakat untuk berpatisipasi dalam kebijakan HTR; (2) Mengotimalkan dukungan pemerintah daerah dalam percepatan implementasi melalui pendampingan dan sosialisasi secara intensif; dan (3) Menggunakan isu kelangkaan kayu dan peluang pemasaran ke PT Samhutani sebagai rangsangan bagi masyarakat untuk menanam tanaman berkayu.