THE ACCESS MECHANISM TO THE PROPERTY RIGHTS IN FOREST MANAGEMENT UNIT OF MERANTI, SOUTH SUMATRA

Main Authors: Napitu, Ja Posman, Hidayat, Aceng, Basuni, Sambas, Sjaf, Sofyan
Other Authors: Pusat Pendidikan dan Pelatihan SDM KLHK
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial, Ekonomi, Kebijakan dan Perubahan Iklim , 2017
Subjects:
Online Access: http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPSEK/article/view/2591
http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPSEK/article/view/2591/pdf_1
http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPSEK/article/downloadSuppFile/2591/394
Daftar Isi:
  • The interest of various parties on forest utilization access lead to the ambiguity of property rights due to user overlapping. This research explained the ambiguity factors of property rights from access mechanism and its relation to the land conflict. The research using purposive sampling method to obtain data of land use change, documents, historical study, as well as in-depth interviews of 123 people key informant. Rapid Land Tenure Assessment (RaTA) and descriptive analysis method were used to analyze the data. The results showed that both access and property rights theory could explain the overlapping use on forest area in Meranti Forest Management Unit (FMU). Analysis of rights-based access mechanism explained factors within the property rights status and the causes of land overlapping, i.e. the dynamics of management change, boundaries area issues, and lack of control. The factors of land user based on structure mechanism were the kinship ties, patroness system or pesirah, community and religious leaders. The access of structure mechanism have lead to claim of 38.53% areas of Meranti FMU. Changes of the rules have increased new users and causing overlapping between bussines license holder with community access. The research recommends avoiding change of area management forms, and for involving local communities in determining new users, duration, and profit sharing.
  • Kepentingan berbagai pihak terkait akses pemanfaatan hutan mengakibatkan ketidakjelasan hak kepemilikan karena tumpang tindih pengguna. Penelitian ini menjelaskan faktor penyebab ketidakjelasan hak kepemilikan dari mekanisme akses dan kaitannya dengan konflik lahan. Peneliti menggunakan teknik purposive sampling untuk mendapatkan data perubahan lahan, dokumen proses tata batas dan kepemilikan lahan, sejarah pengelolan, wawancara mendalam dengan 123 orang tokoh kunci. Analisis data menggunakan Rapid Land Tenure Assessment (RaTA) dan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teori akses dan hak kepemilikan dapat menjelaskan tumpang tindih lahan pada wilayah KPHP Meranti. Analisis akses mekanisme hak menjelaskan faktor-faktor perubahan status kepemilikan lahan dan penyebab tumpang tindih lahan, yaitu: a) dinamika perubahan pengelolaan, b) permasalahan batas kawasan, dan c) lemahnya pengawasan. Faktor penyebab pengguna lahan dari mekanisme struktur antara lain: ikatan kekerabatan, pemberian dari pesirah (sistem patrones), dan tokoh masyarakat/pemimpin agama. Akses mekanisme struktur mengakibatkan klaim lahan seluas 38,53% pada wilayah KPHP Meranti. Perubahan aturan main selalu menimbulkan pengguna baru dan mengakibatkan tumpang tindih pemanfaatan antara pemegang izin usaha dengan akses masyarakat. Rekomendasi dari penelitian ini adalah: a) menghindari perubahan bentuk pengelolaan, dan b) melibatkan masyarakat lokal untuk menentukan siapa pengguna, batas waktu, dan besaran kontribusi pendapatan.