REDD+ IMPLEMENTATION IN MERU BETIRI NATIONAL PARK WITH SUPPORT OF OYSTER MUSHROOM CULTIVATION BY COMMUNITY

Main Author: Wibowo,M.Sc, Ari
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial, Ekonomi, Kebijakan dan Perubahan Iklim , 2018
Subjects:
Online Access: http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPSEK/article/view/2566
http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPSEK/article/view/2566/pdf
Daftar Isi:
  • In the context of climate change, program for reducing emissions from deforestation and degradation (REDD+) are in line with forest conservation efforts. However, efforts in forest conservation, including those in conservation area of Meru Betiri National Park (MBNP) encountered various disturbances that can threaten sustainability. The existence of community in surrounding areas of MBNP can be a threat, mainly due to illegal logging and forest encroachment caused by lack of awareness and economic problems. One important effort to protect forest areas is empowerment of communities to participate in forest conservation as well as to provide benefits, especially economic benefits. In the implementation of demonstration activities of DA REDD+, one of the activities facilitated by the program was development of oyster mushroom cultivation by communities around MBNP. Research by collecting field information related to the implementation of DA REDD+ in MBNP provided information on the implementation of DA REDD+ activities, social and economic aspects of communities and the results of SWOT analysis of the activities of oyster mushroom cultivation around the MBNP. This activity was to support the implementation of REDD+ program and to support forest conservation efforts through improvement of community income that also can be applied in other protected areas.
  • Dalam konteks perubahan iklim, program penurunan emisi dari deforestasi dan degradasi (REDD+) sejalan dengan upaya pelestarian hutan. Meskipun demikian, upaya pelestarian hutan, termasuk pada kawasan konservasi di Taman Nasional Meru Betiri (TNMB) menjumpai berbagai gangguan yang dapat mengancam kelestarian. Keberadaan masyarakat di sekitar TNMB dapat menjadi ancaman, terutama akibat pebangan liar dan perambahan yang disebabkan oleh kurangnya keperpedulian dan permasalahan ekonomi. Salah satu upaya perlindungan kawasan hutan yang penting adalah pemberdayaan masyarakat, agar ikut berpartisipasi dalam upaya pelestarian hutan tetapi juga memberikan manfaat terutama manfaat ekonomi. Dalam pelaksanaan kegiatan percontohan DA REDD+, salah satu kegiatan yang difasilitasi adalah pengembangan budidaya jamur tiram oleh masyarakat sekitar taman nasional. Penelitian dengan menggali informasi lapangan terkait implementasi DA REDD+ di kawasan konservasi TNMB ini menghasilkan informasi implementasi kegiatan DA REDD+, aspek sosial ekonomi masyarakat dan hasil analisis SWOT terhadap kegiatan pengembangan budidaya jamur tiram di sekitar TNMB. Hal ini untuk mendukung pelaksanaan program REDD+ dan mendukung upaya pelestarian hutan melalui peningkatan penghasilan masyarakat yang dapat diterapkan di wilayah konservasi lain.