FAKTOR KONVERSI LIMBAH PEMANENAN KAYU HUTAN TANAMAN DAN RENDEMEN PENGOLAHAN SERPIH KAYU
Main Authors: | Soenarno, Soenarno, Endom, Wesman |
---|---|
Other Authors: | Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan |
Format: | Article info eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHH/article/view/1679 http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHH/article/view/1679/1499 |
Daftar Isi:
- Pemanenan kayu di HTI PT Korintiga Hutani dilakukan dengan ukuran panjang 4,10 m dan diameter minimal 10 cm sehingga menyebabkan terjadinya limbah kayu. Untuk meningkatkan efisiensi pemanenan maka kayu limbah tersebut akan diolah menjadi kayu serpih. Namun demikian, perusahaan wajib membayar provisi sumberdaya hutan kepada pemerintah yang didasarkan atas satuan volume (m3) limbah kayu yang dimanfaatkan. Tulisan ini mempelajari pendugaan faktor konversi dari staple meter (Sm) atau berat (ton) menjadi m3 dari akasia (Acacia mangium), ekaliptus (Eucalyptus pellita) dan waru (Hibiscus similis). Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk kayu A. mangium nilai konversi 1 Sm sama dengan 0,35 m3 atau 1 ton limbah kayu sama dengan 1,98 m3, sedangkan untuk E. pellita nilai konversi 1 Sm sama dengan 0,48 m3atau untuk 1 ton sama dengan 1,41 m3. Untuk 1 Sm limbah kayu H. similis sama dengan 0,34 m3 dan untuk 1 ton sama dengan 1,95 m3. Rendemen pengolahan chips limbah kayu A. mangium dan E. pellita adalah 94% sedangkan H. similis adalah 90%. Faktor konversi chips terhadap kebutuhan limbah kayu A. mangium (1 Sm chips = 0,38 m3 limbah) atau (1 Ton chips = 2,09 m3 limbah), E. pellita (1 Sm chips = 0,38 m3 limbah) atau (1 ton chips = 1,51 m3 limbah) sedangkan kayu waru (1 Sm chips = 0,39 m3 limbah) atau (1 ton chips = 2,16 m3 limbah).