FAILURE RISK ALLEVIATION STRATEGY OF REDUCING EMISSION FROM DEFORESTATION AND FOREST DEGRADATION IMPLEMENTATION: CASE STUDY IN MERANG, SOUTH SUMATRA PROVINCE

Main Authors: Djaenudin, Deden, Suryandari, Elvida Yosefi, Suka, Aneka Prawesti
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Centre for Research and Development on Social, Economy, Policy and Climate Change , 2016
Subjects:
Online Access: http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JAKK/article/view/1574
http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JAKK/article/view/1574/1404
ctrlnum --ejournal.forda-mof.org-ejournal-litbang-index.php-index-oai?verb=ListSets:article-1574
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><title lang="en-US">FAILURE RISK ALLEVIATION STRATEGY OF REDUCING EMISSION FROM DEFORESTATION AND FOREST DEGRADATION IMPLEMENTATION: CASE STUDY IN MERANG, SOUTH SUMATRA PROVINCE</title><title lang="id-ID">STRATEGI PENURUNAN RISIKO KEGAGALAN IMPLEMENTASI PENGURANGAN EMISI DARI DEFORESTASI DAN DEGRADASI HUTAN: STUDI KASUS DI MERANG, PROVINSI SUMATERA SELATAN</title><creator>Djaenudin, Deden</creator><creator>Suryandari, Elvida Yosefi</creator><creator>Suka, Aneka Prawesti</creator><subject lang="en-US">REDD+; uncertainty; failure risk; strategies; Merang</subject><subject lang="id-ID">REDD+; ketidakpastian; risiko kegagalan; strategi; Merang</subject><description lang="en-US">Indonesia is still in the preparation phase of REDD+ implementation, with various constraints due to uncertainties. These uncertainties lead to failure risk of the implementation of REDD+. This study aims to provide some alternative strategies to alleviate the risk of failure. The study conducted in Merang, Musi Banyuasin, South Sumatra Province, by interviewing key persons and assessing the impact of the risks by using Voluntary Carbon Standard (VCS). This study scrutinized the source of uncertainties, risks and their impact on the project performance. Based on the possibility of their occurrences, sources of uncertainties associated with issues are: a) encroachment activities, b) settlement needs, c) numberof loggers, d) land tenure, and e) forest fires. Based on the VCS assessment, the levelof risk that occurred in Merang is in medium level and the impact of REDD+ implementation is not feasible. The risk reduction strategies can be done by providing buffer area, changes in land status as a protected area, and reduce land conflicts through improved governance. The issuesof non-permanence can be avoided through adoption of disincentives for failed developers, applying an appropriate adaptive payment scheme, optimizing the utilization of co-benefits and providing an effective and efficient funding distribution mechanism.</description><description lang="id-ID">Indonesia masih dalam fase persiapan implementasiREDD+dengan berbagai hambatan yang disebabkan oleh ketidakpastian. Ketidakpastian tersebut meningkatkan risiko kegagalan implementasi REDD+. Tulisan ini bertujuan menyediakan alternatif strategi penurunan tingkat risiko kegagalan. Studi dilakukan di Merang, Kabupaten Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan. Dengan melakukan wawancara dengan narasumber dan penilaian terhadap dampak risiko dengan menggunakan tahapan dalam Voluntary Carbon Standard (VCS). Sumber ketidakpastian yang dihadapi terkait dengan isu: a) perladangan oleh masyarakat, b) kebutuhan pemukiman, c) banyaknya pencari kayu, d) tenurial dan e) kebakaran hutan. Berdasarkan penilaian VCS, tingkat risiko yang terjadi di Merang adalah sedang dan dampaknya menjadikan implementasi REDD+ tidak layak. Strategi penurunan risiko tersebut dapat dilakukan dengan pencadangan area sebagai jaminan, perubahan status lahan menjadi kawasan lindung, mengurangi konflik lahan melalui perbaikan tata kelola. Pencegahan terjadinya ketidakpermanenan melalui penerapan disinsentif bagi pengembang yang gagal, penerapan skema pembayaran adaptif, pengoptimalan pemanfaatan co-benefit dan penyediaan mekanisme distribusi pendanaan yang efektif dan efisien.</description><publisher lang="en-US">Centre for Research and Development on Social, Economy, Policy and Climate Change</publisher><contributor lang="en-US"/><contributor lang="id-ID"/><date>2016-06-02</date><type>Journal:Article</type><type>Other:info:eu-repo/semantics/publishedVersion</type><type>Other:</type><type>File:application/pdf</type><identifier>http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JAKK/article/view/1574</identifier><identifier>10.20886/jakk.2015.12.2.173-188</identifier><source lang="en-US">Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan; Vol 12, No 2 (2015): Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan; 173-188</source><source>2502-6267</source><source>0216-0897</source><language>eng</language><relation>http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JAKK/article/view/1574/1404</relation><rights lang="en-US">Copyright (c) 2015 Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan</rights><recordID>--ejournal.forda-mof.org-ejournal-litbang-index.php-index-oai?verb=ListSets:article-1574</recordID></dc>
language eng
format Journal:Article
Journal
Other:info:eu-repo/semantics/publishedVersion
Other
Other:
File:application/pdf
File
Journal:eJournal
author Djaenudin, Deden
Suryandari, Elvida Yosefi
Suka, Aneka Prawesti
title FAILURE RISK ALLEVIATION STRATEGY OF REDUCING EMISSION FROM DEFORESTATION AND FOREST DEGRADATION IMPLEMENTATION: CASE STUDY IN MERANG, SOUTH SUMATRA PROVINCE
publisher Centre for Research and Development on Social, Economy, Policy and Climate Change
publishDate 2016
topic REDD+
uncertainty
failure risk
strategies
Merang
ketidakpastian
risiko kegagalan
strategi
url http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JAKK/article/view/1574
http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JAKK/article/view/1574/1404
contents Indonesia is still in the preparation phase of REDD+ implementation, with various constraints due to uncertainties. These uncertainties lead to failure risk of the implementation of REDD+. This study aims to provide some alternative strategies to alleviate the risk of failure. The study conducted in Merang, Musi Banyuasin, South Sumatra Province, by interviewing key persons and assessing the impact of the risks by using Voluntary Carbon Standard (VCS). This study scrutinized the source of uncertainties, risks and their impact on the project performance. Based on the possibility of their occurrences, sources of uncertainties associated with issues are: a) encroachment activities, b) settlement needs, c) numberof loggers, d) land tenure, and e) forest fires. Based on the VCS assessment, the levelof risk that occurred in Merang is in medium level and the impact of REDD+ implementation is not feasible. The risk reduction strategies can be done by providing buffer area, changes in land status as a protected area, and reduce land conflicts through improved governance. The issuesof non-permanence can be avoided through adoption of disincentives for failed developers, applying an appropriate adaptive payment scheme, optimizing the utilization of co-benefits and providing an effective and efficient funding distribution mechanism.
Indonesia masih dalam fase persiapan implementasiREDD+dengan berbagai hambatan yang disebabkan oleh ketidakpastian. Ketidakpastian tersebut meningkatkan risiko kegagalan implementasi REDD+. Tulisan ini bertujuan menyediakan alternatif strategi penurunan tingkat risiko kegagalan. Studi dilakukan di Merang, Kabupaten Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan. Dengan melakukan wawancara dengan narasumber dan penilaian terhadap dampak risiko dengan menggunakan tahapan dalam Voluntary Carbon Standard (VCS). Sumber ketidakpastian yang dihadapi terkait dengan isu: a) perladangan oleh masyarakat, b) kebutuhan pemukiman, c) banyaknya pencari kayu, d) tenurial dan e) kebakaran hutan. Berdasarkan penilaian VCS, tingkat risiko yang terjadi di Merang adalah sedang dan dampaknya menjadikan implementasi REDD+ tidak layak. Strategi penurunan risiko tersebut dapat dilakukan dengan pencadangan area sebagai jaminan, perubahan status lahan menjadi kawasan lindung, mengurangi konflik lahan melalui perbaikan tata kelola. Pencegahan terjadinya ketidakpermanenan melalui penerapan disinsentif bagi pengembang yang gagal, penerapan skema pembayaran adaptif, pengoptimalan pemanfaatan co-benefit dan penyediaan mekanisme distribusi pendanaan yang efektif dan efisien.
id IOS3429.--ejournal.forda-mof.org-ejournal-litbang-index.php-index-oai?verb=ListSets:article-1574
institution Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
institution_id 475
institution_type library:special
library
library Perpustakaan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI
library_id 121
collection Indonesian Journal of Forestry Research
repository_id 3429
subject_area Kehutanan
Lingkungan
Pertanian
city BOGOR
province JAWA BARAT
repoId IOS3429
first_indexed 2018-03-10T01:25:48Z
last_indexed 2018-03-10T01:25:48Z
recordtype dc
merged_child_boolean 1
_version_ 1800731609068994560
score 17.13294