SUSTAINABLE RAW WATER MANAGEMENT POLICY ANALYSIS IN KONAWEHA SUB WATERSHED KONAWE REGENCY SOUTHEAST SULAWESI

Main Authors: Surya, Ridwan Adi, J. Purwanto, M Yanuar, Sapei, Asep, Widiatmaka, Widiatmaka
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Centre for Research and Development on Social, Economy, Policy and Climate Change , 2016
Subjects:
DAS
Online Access: http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JAKK/article/view/1273
http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JAKK/article/view/1273/1493
Daftar Isi:
  • Decrease in water availability due to changes in land use has been occurred in Konawe, while water demand is likely to increase. In terms of the sustainability of water supply, it is quite worrying. This study aims to analyze: (1) level of sustainability, (2) important factors that affect sustainability, (3) role of institutions in the sustainable management of water resources in the Konaweha Sub Watershed. MDS analysis with Rap-Konawe results showed the status of the sustainability of water supplies in Konaweha SubWatershed is less sustainable with the sustainability index of 41,40%. Ecological dimension is sustainable enough (52,36%), economic dimension is less sustainable (36,93%), social dimension is less sustainable (34,16%), technology dimension is less sustainable (35,39%), and institutional dimension is less sustainable (35,39%). ISM analysis results showed that there are three elements that need to be considered: (1) Constraints (reduction in water absorption due to reduced function of vegetation in catchment area, and lack of coordination of water resource management among stakeholders), (2) Needs (improvement of knowledge and skills of government personnel, and increase the awareness of stakeholders), and (3) Institutions (BPDAS Sampara and Forest Service).
  • Penurunan ketersediaan air akibat perubahan penggunaan lahan telah terjadi di Kabupaten Konawe, sedangkan permintaan air cenderung meningkat. Dari segi keberlanjutan penyediaan air, hal ini cukup mengkhawatirkan. Penelitian ini bertujuan menganalisis: (1) tingkat keberlanjutan, (2) faktor penting yang memengaruhi keberlanjutan, (3) peran kelembagaan dalam pengelolaan air baku berkelanjutan di Sub DAS Konaweha. Hasil analisis Multi Dimensional Scalling (MDS) dengan Rap-Konawe menunjukkan bahwa status keberlanjutan pengelolaan air baku di Sub DAS Konaweha kurang berkelanjutan dengan indeks 41,40%. Nilai indeks keberlanjutan diukur pada 5 dimensi yaitu ekologi, ekonomi, sosial, teknologi, dan kelembagaan dengan nilai indeks masing-masing secara berurutan 52,36%, 36,93%, 34,16%, 35,39% dan 35,39%. Hasil analisis Interpretative Structural Modelling (ISM) menunjukkan tiga unsur yang perlu diperhatikan yaitu kendala, kebutuhan, dan lembaga. Kendala penting yang dihadapi adalah penurunan fungsi daerah tangkapan air karena berkurangnya vegetasi dan kurangnya koordinasi pengelolaan sumber daya air antara para pemangku kepentingan. Kebutuhan program yang harus menjadi fokus perhatian adalah peningkatan pengetahuan dan keterampilan personil kantor pemerintah, serta peningkatan kesadaran stakeholder. Adapun lembaga yang menjadi faktor kunci untuk program ini adalah BPDAS Sampara dan Dinas Kehutanan Kabupaten Konawe.