STUDY OF COMMUNITY FOREST AS SOURCE OF INCOME: A CASE IN GUNUNGKIDUL REGENCY, YOGYAKARTA
Main Authors: | Mulyadin, Raden Mohammad, Surati, Surati, Ariawan, Kuncoro |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial, Ekonomi, Kebijakan dan Perubahan Iklim
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPSEK/article/view/1250 http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPSEK/article/view/1250/pdf |
ctrlnum |
--ejournal.forda-mof.org-ejournal-litbang-index.php-index-oai?verb=ListSets:article-1250 |
---|---|
fullrecord |
<?xml version="1.0"?>
<dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><title lang="en-US">STUDY OF COMMUNITY FOREST AS SOURCE OF INCOME: A CASE IN GUNUNGKIDUL REGENCY, YOGYAKARTA</title><title lang="id-ID">KAJIAN HUTAN KEMASYARAKATAN SEBAGAI SUMBER PENDAPATAN : KASUS DI KAB. GUNUNG KIDUL</title><creator>Mulyadin, Raden Mohammad</creator><creator>Surati, Surati</creator><creator>Ariawan, Kuncoro</creator><subject lang="en-US">Community forest; income; forest farmer groups; intercropping</subject><subject lang="id-ID">Hutan kemasyarakatan; pendapatan; kelompok tani hutan</subject><description lang="en-US">Community forest (HKm) is a state forest that its utilization specifically for empowering communities around forest areas. Community involvement in forest management is strongly needed to maintain forest sustainability and to achieve community welfare. The study aims to assess activities conducted by the HKm that can be a source of  income for forest communities in Gunungkidul district, DI Yogyakarta.  Two forest farmer groups (KTH) were chosen as an example of  research and as many as 40 farmers as respondents. Collecting data using interview techniques, observation and literature study, was analyzed by using quantitative and descriptive qualitative. The quantitative analysis consisted of  household income, balance of  receipts and cost analysis. The results showed that HKm activities can increase the income of  KTH between 20–50%. Activities that can be used as a source of  income consists of  the institutional and HKm management intercropped. Intercropping activities by taking into account composition of  the main crop in the sidelines of  the plant will affect in income levels. The income level of  KTH Tani Manunggal greater than KTH Sedyo Lestari, due to differences in the composition between the main crop and plant sidelines, the amount of  HKm, and the number of  KTH members.</description><description lang="id-ID">Hutan kemasyarakatan (HKm) merupakan hutan negara yang pemanfaatannya ditujukan untuk pemberdayaan masyarakat sekitar hutan. Keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan hutan agar kelestarian hutan tetap terjaga dan kesejahteraan masyarakat tercapai. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kegiatan-kegiatan pada HKm yang menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat sekitar hutan di Kabupaten Gunungkidul,  DI Yogyakarta. Dua kelompok tani hutan (KTH) kemasyarakatan sebagai contoh penelitian, dan sebanyak 40 KK anggotakelompok tani sebagai responden. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi dan studi literatur, analisa data dilakukan secara kuantitatif dan deskriptif  kualitatif.  Analisis kuantitatif terdiri atas analisis pendapatan rumah tangga, analisis imbangan penerimaan dan biaya. Hasil penelitian menunjukan bahwa kegiatan HKm dapat meningkatkan pendapatan KTH antara 20–50%. Kegiatan yang dapat dijadikan sumber pendapatan terdiri dari kegiatan kelembagaan dan pengelolaan HKm secara tumpangsari. Kegiatan tumpangsari dengan memperhatikan komposisi antara tanaman pokok dengan tanaman sela berpengaruh terhadap tingkat pendapatan. Tingkat pendapatan KTH Tani Manunggal lebih besar dari KTH Sedyo lestari, hal ini karena adanya perbedaan antara komposisi tanaman pokok dan tanaman sela, luasan HKm, dan jumlah anggota KTH kemasyarakatan.</description><publisher lang="en-US">Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial, Ekonomi, Kebijakan dan Perubahan Iklim</publisher><contributor lang="en-US"/><contributor lang="id-ID"/><date>2016-09-13</date><type>Journal:Article</type><type>Other:info:eu-repo/semantics/publishedVersion</type><type>Other:</type><type>File:application/pdf</type><identifier>http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPSEK/article/view/1250</identifier><identifier>10.20886/jpsek.2016.13.1.13-23</identifier><source lang="en-US">Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan; Vol 13, No 1 (2016): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan; 13-23</source><source lang="id-ID">Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan; Vol 13, No 1 (2016): Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan; 13-23</source><source>2502-4221</source><source>1979-6013</source><language>eng</language><relation>http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPSEK/article/view/1250/pdf</relation><rights lang="en-US">Copyright (c) 2016 Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan</rights><rights lang="en-US">http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0</rights><recordID>--ejournal.forda-mof.org-ejournal-litbang-index.php-index-oai?verb=ListSets:article-1250</recordID></dc>
|
language |
eng |
format |
Journal:Article Journal Other:info:eu-repo/semantics/publishedVersion Other Other: File:application/pdf File Journal:eJournal |
author |
Mulyadin, Raden Mohammad Surati, Surati Ariawan, Kuncoro |
title |
STUDY OF COMMUNITY FOREST AS SOURCE OF INCOME: A CASE IN GUNUNGKIDUL REGENCY, YOGYAKARTA |
publisher |
Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial, Ekonomi, Kebijakan dan Perubahan Iklim |
publishDate |
2016 |
topic |
Community forest income forest farmer groups intercropping Hutan kemasyarakatan pendapatan kelompok tani hutan |
url |
http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPSEK/article/view/1250 http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPSEK/article/view/1250/pdf |
contents |
Community forest (HKm) is a state forest that its utilization specifically for empowering communities around forest areas. Community involvement in forest management is strongly needed to maintain forest sustainability and to achieve community welfare. The study aims to assess activities conducted by the HKm that can be a source of income for forest communities in Gunungkidul district, DI Yogyakarta. Two forest farmer groups (KTH) were chosen as an example of research and as many as 40 farmers as respondents. Collecting data using interview techniques, observation and literature study, was analyzed by using quantitative and descriptive qualitative. The quantitative analysis consisted of household income, balance of receipts and cost analysis. The results showed that HKm activities can increase the income of KTH between 20–50%. Activities that can be used as a source of income consists of the institutional and HKm management intercropped. Intercropping activities by taking into account composition of the main crop in the sidelines of the plant will affect in income levels. The income level of KTH Tani Manunggal greater than KTH Sedyo Lestari, due to differences in the composition between the main crop and plant sidelines, the amount of HKm, and the number of KTH members. Hutan kemasyarakatan (HKm) merupakan hutan negara yang pemanfaatannya ditujukan untuk pemberdayaan masyarakat sekitar hutan. Keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan hutan agar kelestarian hutan tetap terjaga dan kesejahteraan masyarakat tercapai. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kegiatan-kegiatan pada HKm yang menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat sekitar hutan di Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta. Dua kelompok tani hutan (KTH) kemasyarakatan sebagai contoh penelitian, dan sebanyak 40 KK anggotakelompok tani sebagai responden. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi dan studi literatur, analisa data dilakukan secara kuantitatif dan deskriptif kualitatif. Analisis kuantitatif terdiri atas analisis pendapatan rumah tangga, analisis imbangan penerimaan dan biaya. Hasil penelitian menunjukan bahwa kegiatan HKm dapat meningkatkan pendapatan KTH antara 20–50%. Kegiatan yang dapat dijadikan sumber pendapatan terdiri dari kegiatan kelembagaan dan pengelolaan HKm secara tumpangsari. Kegiatan tumpangsari dengan memperhatikan komposisi antara tanaman pokok dengan tanaman sela berpengaruh terhadap tingkat pendapatan. Tingkat pendapatan KTH Tani Manunggal lebih besar dari KTH Sedyo lestari, hal ini karena adanya perbedaan antara komposisi tanaman pokok dan tanaman sela, luasan HKm, dan jumlah anggota KTH kemasyarakatan. |
id |
IOS3429.--ejournal.forda-mof.org-ejournal-litbang-index.php-index-oai?verb=ListSets:article-1250 |
institution |
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia |
institution_id |
475 |
institution_type |
library:special library |
library |
Perpustakaan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI |
library_id |
121 |
collection |
Indonesian Journal of Forestry Research |
repository_id |
3429 |
subject_area |
Kehutanan Lingkungan Pertanian |
city |
BOGOR |
province |
JAWA BARAT |
repoId |
IOS3429 |
first_indexed |
2018-01-10T00:08:10Z |
last_indexed |
2018-01-10T00:08:10Z |
recordtype |
dc |
_version_ |
1764501242645577728 |
score |
17.538404 |