PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN MUATAN LOKAL AGAMA (STUDI KASUS DI MA WALISONGO PECANGAAN JEPARA TAHUN PELAJARAN 2015/2016)
Main Author: | RISKIYAH, LAILATUR |
---|---|
Format: | Lainnya NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Unisnu
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.unisnu.ac.id/988/1/131310000297%20Lailatur%20Riskiyah%20%28Upload%29.pdf http://eprints.unisnu.ac.id/988/ http://unisnu.ac.id |
Daftar Isi:
- LAILATUR RISKIYAH. NIM 13130000297. PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN MUATAN LOKAL AGAMA STUDI KASUS DI MA WALISONGO PECANGAAN JEEPARA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Latar Belakang judul adalah Problematika Pembelajaran Muatan Lokal diantaranya pola pembelajaran yang masih menggunakan komunikasi satu arah, dimana guru bertindak sebagai pemberi ilmu pengetahuan dan siswa sebagai penerima yang pasif sehingga Keberhasilan proses pembelajaran masih sulit dicapai. Dan kurangnya alokasi waktu dalam pembelajaran muatan lokal agama.Mengingat pentingnya agama sebagai landasan hidup, maka perlu dimunculkan juga cara yang berbeda dalam perencanaan pelaksanaan dan evaluasi. Rumusan Masalah dalam penelitian ini adalah :Bagaimana pelaksanaan pembelajaran muatan lokal agama di MA Walisongo Pecangaan Jepara? Apa saja problematika pembelajaran muatan lokal agama di MA Walisongo Pecangaan Jepara? Bagaimana pemecahan problematika pembelajaran muatan lokal agama di MA Walisongo Pecangaan Jepara? Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1. metode wawancara 2. metode observasi dan 3.metode dokumentasi. Ada beberapa Problematika Pembelajaran Muatan Lokal di MA Walisongo Pecangaan Jepara Tahun Pelajaran 2015/2016 adalah 1. problem tahap persiapan 2. Problem pelaksanaan pembelajaran meliputi kurangnya minat belajar siswa, kurangnya daya kreatif guru dalam mengembangkan metode pembelajaran dan alokasi waktu yang minim 3. Problem evaluasi pembelajaran. Pemecahan problem pembelajaran muatan lokal agama di MA Walisongo pecangaan jepara sebagai berikut 1. Guru diharapkan membuat RPP secara tertulis dan dilaksanakan dengan konsisten 2. Menanggulangi kurangnya motivasi belajar dan kreativitas guru 3. Pemecahan problematika yang berhubungan dengan evaluasi yaitu selain mengadakan tes tertulis dan tes lesan guru juga melakukan evaluasi praktik pada waktu istirahat atau pada jam pelajaran kosong.