ANALISIS BREAK EVEN POINT DALAM PERENCANAAN LABA (STUDI PADA CV. CUMAFORPASA FURNITURE JEPARA)
Main Author: | PURNIAWATI, IKA |
---|---|
Format: | Lainnya NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Unisnu
, 2009
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.unisnu.ac.id/914/1/COVER.pdf http://eprints.unisnu.ac.id/914/ http://unisnu.ac.id |
Daftar Isi:
- Pimpinan perusahaan harus mampu mengetahui besarnyabiaya tetap dan biaya variabel yang terjadi pada proses produksi dan pada saaat kapan besarnya biaya-biaya tersebut mampu mencapai titik impas dengan besarnya volume penjualan, sehingga untuk merumuskan keuntungan yang ditargetkan akan semakin mudah dan unit produksi yang ditargetkan mampu dicapai untuk mendapatkan keuntungan maksimal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui berapa besarnya volume penjualan baik dalam rupiah maupun unit yangharus dicapai perusahaan untuk mencapai titik impas atau break even point pada tahun 2009, serta untuk mengetahui besarnya laba yang ditargetkan dapat diperoleh perusahaan pada tahun tersebut. Dalam penulisan ini, jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif dan kualitatif, sedangkan sumber data yang digunakan adalah data sekunder. Sedangkan variabel dalam penelitian ini adalah break even point, margin of safety, serta laba. Analisis data dalam penulisan ini menggunakan rumus break even poin dan metode least square. Berdasarkan analisis data dengan menentukan anggaran biaya tetap pada tahun 2009 sebesar Rp. 129.423.931,00, anggaran biaya variabel tahun 2009 sebesar Rp. 806.961.688,00 serta anggaran penjualanuntuk tahun yang sama yaitu sebesar Rp. 1.270.352.500,00 maka diperoleh hasil bahwa break even pointdalam rupiah tahun 2009 adalah sebesar Rp. 431.413.103,00. Sedangkan break even point dalam unit adalah sebesar 866 unit. Sementara itu untuk mengantisipasi adanya penurunan penjualan pada tahun 2009 maka perlu diketahui berapakah batas margin of safetynya. Berdasarkan perhitungan dapat diketahui besarnya margin of safety yaitu sebesar 61,91%. Sedangkan berdasarkan perh itungan anggaran penjualan pada tahun 2009 yaitu sebesar Rp. 1.132.505.032,00 maka dapat dianggarkan perencanaan laba yang diharapkan pada tahun 2009 adalah sebesar Rp. 196.119.413,00. Laba yang dianggarkan ini lebih besar jika dibandingkan dengan laba yang diperoleh pada tahun 2006 s/d 2008.