MAKNA LABA BAGI PENGRAJIN MEBEL DALAM PENENTUAN LABA OPTIMAL, DENGAN PENDEKATAN HERMENEUTIKA (STUDI KASUS PADA PENGRAJIN MEBEL RUMAHAN DI KABUPATEN JEPARA)

Main Author: SYAIFUDDIN, MUHAMMAD
Format: Lainnya NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: Unisnu , 2012
Subjects:
Online Access: http://eprints.unisnu.ac.id/651/1/COVER%20DLL.pdf
http://eprints.unisnu.ac.id/651/2/BAB%20ISI%20-%20SELESAI.pdf
http://eprints.unisnu.ac.id/651/
http://unisnu.ac.id
Daftar Isi:
  • Fenomena pengrajin mebel di Kabupaten Jepara merupakan situs yang berpotensi menumbuhkan kemapanan ekonomi mikro melalui sektor-sektor informal. Pengrajin mebel rumahan tidak memiliki latar belakang pendidikan formal yang cukup mengenai bisnis. Untuk itu, pengrajin mebel rumahan tentu memiliki pemahaman sendiri dalam melakukan aktivitas operasi serta konsepsi pemaknaan laba, cara memperoleh laba optimal serta penerapan akuntansi dalam usahanya. Penelitian dilakukan dengan melakukan pengamatan dan wawancara semi terstruktur terhadap lima orang pengrajin mebel rumahan di Kecamatan Tahunan. Kelima pengrajin mebel rumahan tersebut memiliki produk yang berbeda, antara lain meja, kursi, depan, almari, sofa, dan kamar set. Wawancara dan pengamatan dilakukan untuk memperoleh gambaran pengrajin dalam mengartikan laba, cara memperoleh laba optimal serta penerapan akuntansi dalam usahanya berdasarkan analisis hermeneutika, dan analisis cost-volume-profit untuk pemberian saran.. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengrajin mebel rumahan di Kabupaten Jepara mengartikan laba sebagai keuntungan yang berupa materi maupun non materi serta rasa syukur. Pengrajin meningkatkan laba dengan menjaga kualitas produk dan menaikan harga jual serta menambah modal usaha. Dan pengrajin hanya melakukan pencatatan upah tenaga kerja tapi tidak menerapkan akuntansi secara penuh dalam kegiatan usahanya karena keterbatasan ilmu pengetahuan yang dimiliki. Untuk menjaga kelangsungan hidup usaha mebel rumahan di Kabupaten Jepara dan perolehan laba optimal, maka biaya produksi, volume penjualan, laba (profit) yang di peroleh, serta manajemennya harus di perhatikan oleh pengrajin mebel.