INTERNALISASI NILAI-NILAI HUMANISTIK RELIGIUS PADA GENERASI Z DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0 (Studi Kasus di MAN 1 Jepara)
Daftar Isi:
- Teknologi semakin hari semakin canggih sehingga membawa manusia pada zaman yang canggih dan moden sehingga mampu merubah kehidupan individu terutama berhubungan dengan satu sama lain, termasuk peserta didikinilah yang melatar belakangi penelitian ini. Namun kita ketahui bahwa dari dampak positif mestinya ada juga dampak negatifnya. Maka dari itu peneliti mengungkap internalisasi nilai-nilai humanistik religius pada generasi Z di era revolusi Industri 4.0 di MAN 1 Jepara. Penelitian ini bertujuan: 1) mengungkap internalisasi nilai-nilai humanistik religius pada generasi Z di era Revolusi Industri 4.0 di MAN 1 Jepara. Dan 2) Untuk mendeskripsikan faktor pendukung dan penghambat internalisasi nilai-nilai humanistik religius pada generasi Z di era revolusi industri 4.0 di MAN 1 Jepara. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambatnya yaitu dengan cara teknik wawancara. Data yang terkumpul dianalisis dengan teknik analisis data yaitu reduksi data, penyajian data dan verifikasi serta menarik kesimpulan. Berdasarkan dari hasil analisis menunjukkan bahwa: 1) internalisasi nilai-nilai humanistik religius pada generasi Z di era revolusi industri 4.0 di MAN 1 Jepara yaitu : 5 dasar nilai MAN 1 Jepara, habituasi islami, Gemati (gerakan peduli sosial), menciptakan suasana lingkungan yang aman, nyaman dan ngangenin dan yang terakhir adalah Supervisi. Dan 2) Untuk faktor pendukung dan penghambat internalisasi nilai-nilai humanistik religius pada generasi Z di era Revolusi industri 4.0 di MAN 1 Jepara yaitu a) Faktor Pendukung Internal : Sarana Prasarana, motivasi tinggi siswa sehingga melakukannya dengan senang dan nyaman. Eksternal: keluarga, guru, lingkungan masyarakat sekitar. b) Faktor Penghambat Internal: karakter siswa yang berbeda dan Eksternal: kurang maksimalnya pengawasan gadget, Pandemi Virus Covid-19.