TRADISI JAWA SELAMETAN JUNGKUR SETELAH KEMATIAN PRESPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM STUDI KASUS DI DESA SUWAWAL MLONGGO JEPARA
Daftar Isi:
- Tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu; 1) untuk mengetahui alasan diadakannya Selametan Jungkur setelah kematian di desa Suwawal Mlonggo Jepara. 2) untuk mendeskripsikan pelaksanaan Tradisi Selametan Jungkur setelah kematian di Swawal Mlonggo Jepara. 3) untuk memaparkan perspektif pendidikan Islam yang terkandung dalam Selametan Jungkur setelah kematian. Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dan teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, maka diperoleh hasil bahwa alasan diadakannya Selametan Jungkur setelah kematian di Desa Suwawal Mlonggo Jepara yaitu untuk mendo’akan pada seseorang yang meninggal dunia dan mendo’akan keluarga yang masih hidup agar dimudahkan dalam segala urusaanya dan dijauhkan dari bahaya dan mala petaka. Selanjutnya, dalam pelaksanaaan tradisi Selametan Jungkur dapat dilakukan dengan beberapa syarat dan ketentuan berdasarkan Neptu atau hitungan pada hari meninggalnya seseorang. Tradisi tersebut dilaksanakan paska kematian seseorang. Adapun syarat yang wajib disediakan oleh keluarga almarhum diantaranya yaitu bubur abang, bubur putih, dekem, dawet, kupat, lepet, Rujak degan arang-arang kambang, iwak tambak. Terakhir, perspektif Islam tentang Selametan Jungkur setelah kematian di Suwawal Mlonggo Jepara tidaklah dilarang oleh Agama karena dalam tradisi dilaknakan dengan cara mendo’akan kepada seseorang yang meninggal dunia.