Daftar Isi:
  • Proses interaksi yang terjadi antara santri putra Etnis Bugis di Pondok Pesantren Darul Fiqhi sebagai budaya minoritas ditengah keberadaan kelompok Etnis Jawa yang menjadi budaya mayoritas. Terjadinya komunikasi Antarbudaya dalam waktu yang lama dapat memunculkan kecemasan terhadap berjalannya proses komunikasi yang terjadi. Penelitian ini mendeskripsikan komunikasi antarbudaya dalam mengatasi kecemasan yang dialami Santri Bugis selama menjalani aktivitas di Pondok Pesantren Darul Fiqhi. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif deskripstif dengan pendekatan etnografi. Dikaji dengan teori manajemen kecemasan dan ketidakpastian oleh Gudykunst. Tehnik pengumpulan data menggunakan tehnik purposive sampling melalui proses observasi dan hasil wawancara terhadap lima informan santri Putra Bugis. Hasil penelitian menunjukan bahwa mereka mengalami kecemasan dan ketidakpastian ketika diawal kedatangnnya karena perbedaan bahasa, nilai budaya dan kebiasaan di lingkungan pesantren. Informan mengatasi kecemasan dengan menyesuaikan budaya, bahasa, logat, dan intonasi bicara agar dapat membaur dan diterima.