Daftar Isi:
  • Perkembangan wisata di Jepara dari tahun ke tahun semakin berkembang dengan pesat, banyak objek wisata di Jepara yang menjadi daya tarik wisatawan untuk datang berwisata di Jepara, diantaranya yang terkenal yaitu Pantai Kartini Jepara, Pantai Bandengan dan Pulau Karimunjawa, setelah pulau Karimunjawa semakin terkenal dengan keindahan dan panorama alamnya yang indah, sebagian besar para wisatawan dari berbagai kota yang ada di Indonesia dan banyak juga touris asing yang akan berwisata ke pulau Karimunjawa menginap di hotel Jepara untuk selajutnya berlibur menuju pulau Karimunjawa, sehingga hotel-hotel di Jepara bersaing menentukan tarif harga yang rendah dan fasilitas yang menarik di masing-masing hotel. Tidak hanya dari pariwisata saja yang menginap di hotel Jepara, ada juga murni berbisnis, tapi banyak dari para buyerfurniture yang ada di Jepara, mereka bisa tinggal di Jepara satu sampai 2 minggu untuk mencari furniture yang mereka inginkan. Karena itu hotel dalam menentukan tarif kamar harus kompetitif dan melakukan efisiensi biaya agar dapat memenangkan persaingan harga. Salah satu solusi untuk memenangkan persaingan yaitu dengan menentukan tarif harga yang lebih rendah dan kualitas atau jasa yang lebih tinggi dari pada pesaing, dan hal tersebut dapat dilakukan dengan menghitung secara akurat biaya tetap dan biaya variabel yang dikeluarkan oleh hotel. Selama ini Bayfront Villa Jepara dalam menentukan harga pokoknya masih menggunakan sistem biaya konvensional yang menentukan harga pokoknya tidak lagi mencerminkan aktifitas spesifik karena banyaknya kategori biaya yang tidak langsung. Di samping itu, biaya produk yang dihasilkan memberikan informasi biaya yang terdistorsi yaitu undercosting atau over costing. Distorsi mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan dalam harga produk dan kelangsungan suatu organisasi.