ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE (EVA) Economic Value Added Dan (MVA) Market Value Added (Studi Pada PT. SLJ Global, Tbk dan PT.Tirta Mahakam Resources, Tbk Periode 2015-2016)
Daftar Isi:
- Indonesia adalah negara eksportir kayu tropis terbesar di dunia, dimana lebih dari 5 miliar USD nilai yang dihasilkan per tahunnya. Salah satu perusahaan Industri Manufaktur Sub Sektor Kayu dan Pengolahanya yang terdaftar di BEI adalah PT. SLJ Global Tbk. dan PT. Tirta Mahakam Resources Tbk. Dimana kedua perusahan ini sama-sama mendapatkan sertifikat langsung dari Negara Jepang yaitu JAS Certification (Japan Agricultural Standart) bahwa produk kayu lapis yang di ekspor dari Negara Indonesia telah memenuhi syarat di negara Jepang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimana Kinerja Keuangan Perusahaan pada PT. SLJ Global, Tbk.dan PT. Tirta Mahakam Resources, Tbk. dengan menggunakan metode (EVA) Economic Value Added dan (MVA) Market Value Added periode 2015-2016. Metode analisis data yang digunakan oleh peneliti untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan pada PT. SLJ Global, Tbk dan PT. Tirta Mahakam Resources, Tbkadalah dengan menggunakan metode (EVA)Economic Value Added dan (MVA) Market Value Added. Dilihat dari hasil perhitungan EVA dan MVA, kinerja keuangan perusahaan PT. SLJ Global, Tbk. pada periode 2015-2016sama-sama menunjukkan dalam keadaan baik.Hal ini di buktikan oleh hasil perhitungan EVA dan MVA yang bernilai (+). Sehingga dapat dikatakan bahwa telah terjadi nilai tambah ekonomi bagi perusahaan,investor maupun pemegang saham.Sedangkan hasil EVA pada PT. Tirta Mahakam Resources, Tbk. pada periode 2015-2016 kinerja keuangan perusahaannya sama-sama menunjukkan dalam keadaan baik. Hal ini di buktikan oleh hasil perhitungan EVA yang bernilai (+). Sedangkan hasil dari perhitungan MVA PT. Tirta Mahakam Resources, Tbk. kinerja keuangan perusahaannya pada periode 2015-2016 sama-sama menunjukkan dalam keadaan tidak baik. Hal ini di buktikan oleh hasil perhitungan MVA yang bernilai (-). Sehingga dapat dikatakan bahwa tidak terjadi nilai tambah ekonomi bagi perusahaan, investor maupun pemegang saham.