ANALISIS PENETAPAN HARGA POKOK PRODUK BERDASARKAN PENDEKATAN TRADISIONAL DAN ACTIVITY BASED COSTING (ABC) PADA CV. MULYO JATI INDAH MLONGGO JEPARA
Main Author: | HIDAYAH, AISYAH NURUL |
---|---|
Format: | Lainnya NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Unisnu
, 2010
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.unisnu.ac.id/302/1/COVER%20SKRIPSI.pdf http://eprints.unisnu.ac.id/302/2/BAB%20IV.pdf http://eprints.unisnu.ac.id/302/3/BAB%20IV.pdf http://eprints.unisnu.ac.id/302/4/BAB%20V.pdf http://eprints.unisnu.ac.id/302/5/skripsi%20bab%201-3%20revisi.pdf http://eprints.unisnu.ac.id/302/ http://unisnu.ac.id |
Daftar Isi:
- Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat mendorong banyak perusahaan untuk semakin mengefisiensikan biaya produksinya. Suatu perusahaan dapat kalah bersaing dengan perusahaan lain karena sistem biaya yang dipakai tidak dapat menghitung biaya secara akurat. Sistem biaya tradisional tidak mampu menyediakan informasi mengenai konsumsi sumber daya. Sistem biaya tradisional hanya bisa menunjukkan berapa biaya yang dibebankan pada setiap produk tanpa mengetahui secara jelas cost driver apa yang menyebabkan terjadinya biaya tersebut. Sistem biaya tradisional menyebabkan distorsi biaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan perhitungan harga pokok produk dengan pendekatan tradisional dan activity based costing (ABC). Mengingat pentingnya penetapan harga pokok produk bagi kelangsungan serta perkembangan perusahaan karena berkaitan langsung dengan perolehan laba. Dalam penelitian ini metode analisis yang digunakan adalah kuantitatif, dengan melakukan perhitungan terhadap data yang diperoleh dari perusahaan, yang dimulai dari menghitung bahan baku, biaya tenaga kerja, dan BOP yang dihitung dengan pendekatan tradisional dan ABC. Setelah dilakukan perbandingan antara sistem tradisional dengan sist em activity based costing (ABC), maka dapat diketahui bahwa terjadi distorsi pada masing-masing produk. Untuk produk meja tarik MC 300 dan folding Tabel mengalami undercosted pada periode 2008 terdapat selisih sebesar Rp. 58.662,31 (produk meja tarik MC 300), Rp. 64.050,34 (produk folding tabel) pada periode 2009 terdapat selisih sebesar Rp. 51.664,92 (produk meja tarik MC 300), Rp. 27.583,38 (produk folding tabel) sedangkan pada produk Top Round tabel dan Stacking mengalami overcosted tahun 2008 terdapat selisih sebesar Rp. 16.906,28 (produk top round tabel), Rp. 50.716,16 (Produk stacking) sedangkan pada tahun 2009 terdapat selisih sebesar Rp. 35.648,99 (produk top round tabel), Rp. 55.851,30 (produk stacking). Overcost disebabkan karena pembebanan biaya kepada produk tidak tepat oleh perusahaan, yaitu membebankan biaya overhead pabrik dengan cost driver tunggal.