Daftar Isi:
  • Jenis penelitian ini adalah deskriptif, yaitu penelitian dengan cara mencari data tentang penggambaran keadaan atau kondisi suatu fenomena. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode interview, observasi dan dokumentasi Dari pembahasan teori dan hasil penelitian serta analisis data yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya maka, penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut : (1) Langkah-langkah Penerapan Model Think pair share Pada Pembelajaran Fiqih di Kelas V MI Matholi’ul Huda Bugel Kedung Jepara Tahun Pelajaran 2017/2018, adalah sebagai berikut: a. Tahap-1 Thinking (berpikir). Guru mengajukan pertanyaan atau isu yang terkait dengan pelajaran Guru memberikan pertanyaan yang berkaitan dengan “Macam-macam Najis”. b Tahap-2 : Pairing (berpasangan). Selanjutnya guru meminta kepada peserta didik untuk berpasangan dan mendiskusikan mengenai apa yang telah dipikirkan (pembahasan tentang “Macam-macam Najis”). dan c. Tahap-3 : Sharing (berbagi). Pada tahap akhir, guru meminta kepada pasangan tersebut berbagi atau bekerja sama dengan kelas secara keseluruhan mengenai apa yang telah mereka bicarakan (pembahasan materi tentang macam-macam Najis. (2) Faktor pendukung yang mempengaruhi Penerapan Model Think Pair Share Pada Pembelajaran Fiqih di Kelas V MI Matholi’ul Huda Bugel Kedung Jepara Tahun Pelajaran 2017/2018, antara lain: a) faktor internal dan eksternal. Sedangkan faktor penghambat penerapan Model Think pair share pada Pembelajaran Fiqih di kelas V MI Matholi’ul Huda Bugel Kedung Jepara Tahun Pelajaran 2017/2018, antara lain: a) siswa belum terbiasa dengan penerapan model pembelajaran kooperatif TPS; b) Ada alokasi waktu yang kurang c) adanya beberapa siswa yang kurang fokus dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, d) Kelompok yang terbentuk terlalu banyak. (3) Problem yang dihadapi dan solusi dalam penerapan Model Think pair share Pada Pembelajaran Fiqih di Kelas V MI Matholi’ul Huda Bugel Kedung Jepara Tahun Pelajaran 2017/2018, antara lain sebagai berikut: a) Guru belum menerapkan model pembelajar Think pair share secara maksimal. Solusinya adalah guru dapat belajar dari buku-buku yang berkaitan dengan penenerapan model pembelajaranThink pair share, b) Guru belum maksimal dalam membimbing siswa pada saat berdiskusi. Guru hendaknya memberikan arahan tata cara melakukan diskusi yang baik, c) Siswa belum terbiasa dengan penerapan model pembelajaran kooperatif TPS; Solusinya adalah membiasakan kepada anak didik dengan penerapan model pembelajaran kooperatif TPS d) Ada alokasi waktu yang kurang sesuai. Solusinya adalah guru harus menyediakan waktu yang cukup e) Rendahnya minat dan motivasi belajar siswa. Solusinya adalah guru memberikan motivasi, meningkatkan minat belajar serta memberi tugas kepada siswa untuk mengerjakan LKS dengan sungguh-sungguh.