STUDI DESKRIPTIF KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA DAN PERANNYA DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER RELIGIUS PESERTA DIDIK DI MA MATHOLI’UL HUDA BUGEL KEDUNG JEPARA
Daftar Isi:
- Latar belakang judul adalah pendidikan tidak hanya melalui proses pembelajaran saja, tetapi perlu kegiatan lain yang menunjang proses pembalajaran tersebut. Kegiatan positif salah satunya yaitu kegiatan Pramuka. Dalam kegiatan Pramuka anak akan lebih mudah membentuk karakternya, salah satunya yaitu karakter religius. Karena pendidikan kepramukaan merupakan kegiatan untuk mengembangkan diri pribadi seutuhnya, baik itu aspek spiritual, emosional, sosial, fisik dan intelektual. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka di MA Matholi’ul Huda Bugel Kedung Jepara, Bagaimana Peran Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka dalam pembentukan karakter religius peserta didik, dan Faktor Pendukung dan Penghambat Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka dalam Pembentukan Karakter Religius Peserta Didik di MA Matholi’ul Huda Bugel Kedung Jepara. Penelitian merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Adapun subjek dalam penelitian adalah kepala madrasah, pembina Pramuka, Dewan Kerja Ambalan dan anggota Gerakan Pramuka. Dari pembahasan yang sudah penulis paparkan, maka penulis akan menyimpulkan sebagai berikut : kegiatan Pramuka dilaksanakan setiap hari Ahad pukul 14.00 WIB dan dilaksanakan terpisah antara putra dan putri. Pembentukan karakter religius anak di MA Maholi’ul Huda Bugel sangat nyata baik, secara eksplisit diwujudkan dalam pengamalan nilai – nilai kode kehormatan Pramuka Trisatya dan Darma Pramuka dalam kehidupan sehari – hari. Faktor Pendukung Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka terhadap Pembentukan Karakter Religius Peserta Didik di MA Matholi’ul Huda Bugel Kedung Jepara yaitu semangat dari anak – anak nya sendiri, pihak sekolah sangat mendukung sekali adanya kegiatan pramuka ini. Dan faktor penghambatnya yaitu 1) anak – anak sendiri ketika dikasih pengertian banyak yang membangkang, 2) masalah anggaran, 3) anak – anaknya susah diatur, manja, 4) sebagian anak ada yang tidak minat dengan kegiatan pramuka, 5) dewan kerja ambalannya multi job, 6) kurang adanya perhatian dari pembina.