Daftar Isi:
  • Investasi adalah suatu kegiatan mengorbankan sumber daya yang dimiliki saat ini dengan harapan mendapatkan keuntungan yang lebih besar di masa yang akan datang. Seorang investor harus mempertimbangkan banyak faktor sebelum membuat keputusan investasi salah satunya adalah risiko. terdapat dua macam risiko dalam melakukan investasi yaitu risiko sistematis dan risiko tidak sistematis. Risiko sistematis tercermin nilai koefisien beta. Beta menunjukkan volatilitas return saham terhadap return pasar. Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk mengetahui pengaruh rasio keuangan ( debt to equity ratio, total asset turn over, dan net profit margin) dan inflasi, tingkat suku bunga, dan kurs terhadap risiko sistematis saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2013 – 2017. Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa data tahunan untuk variabel rasio keuangan, inflasi, tingkat suku bunga dan kurs selama tahun 2013 – 2017 dan data bulanan yang akan diolah menjadi data tahunan untuk variabel risiko sistematis saham periode Januari 2013 sampai Desember 2017. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode purposive sampling, dari metode tersebut diperoleh 29 sampel perusahaan manufaktur dari total populasi sebanyak 156 perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi linier breganda. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder. Data sekunder di dapat dari Laporan Keuangan Tahunan emiten/perusahaan dalam Indonesia Stock Exchange (IDX), Indonesian Capital Market Directory (ICMD), data harga saham yang diperoleh dari Yahoo Finance, dan data inflasi, tingkat suku bunga, kurs diperoleh dari Bank Indonesia yang dipublikasikan di internet. Hasil penelitian menunjukkan bahwa net profit margin dan total asset turn over berpengaruh positif dan signifikan terhadap risiko sistematis saham, sedangkan debt equity ratio, inflasi, tingkat suku bunga, dan kurs tidak berpengaruh terhadap risiko sistematis saham.