PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK ( Studi Kasus Pada PT. Baroba Furniture )

Main Author: ROHMATI, SA’DIYATUR
Format: Lainnya NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: Unisnu , 2013
Subjects:
Online Access: http://eprints.unisnu.ac.id/215/1/SKRIP%20bag%20AWL.pdf
http://eprints.unisnu.ac.id/215/2/BAB%20I.pdf
http://eprints.unisnu.ac.id/215/3/BAB%20III.pdf
http://eprints.unisnu.ac.id/215/4/BAB%20IV%203%20revisi.pdf
http://eprints.unisnu.ac.id/215/
http://unisnu.ac.id
Daftar Isi:
  • Penentuan harga pokok produk wajib diterapkan terutamadalam dunia industri atau manufaktur, secara umum sistem penentuan harga pokok produk yang sering digunakan oleh perusahan – perusahaan industri saat ini adalah sistem perhitungan biaya tradisional ( Traditional Costing ). Sistem biaya tradisional tidak mampu menyediakan informasi mengenai konsumsi sumber daya. Sistem ini hanya bisa menunjukkan berapa besar biaya yang dibebankan pada setiap produk, tanpa mengetahui secara jelas aktivitas apa yang menyebabkan terjadinya biaya tersebut. Menyikapi kelemahan sistem tradisional costing, dalamusahamenetapkanbiaya yang akurat, meningkatkanproduktivitas, meningkatkankualitasdanmeningkatkanfleksibilitasdalammemenuhikebutuhanpela nggan, makaperusahaan – perusahaanmelakukanberbagaimacaminovasidiantaranya, mulaidigunakannyasisteminformasibiayaberdasarkankegiatan atau aktifitas, bahwa metode akuntansi baru yang dikembangkan selama ini disebut “Activity Based Costing ( ABC )”yang mencatat semua biaya dan menghubungkannya dengan nilai tambah, yang tidak dapat dilakukan dalam Akuntansi Biaya Tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan sistem perhitungan harga pokok produksi anatara sistem Traditional Costing dengan sistem Activity Based Costing ( ABC ). Objek penelitian ini adalah PT. BAROBA FURNITURE Krasak Pecangaan Jepara, jenis usaha yang dilakukan adalah memproduksi meubelluar ruangan ( Primarily Outdoor Furniture ) dan kegiatan usahanya memproduksi barang dengan memprioritaskan pesanan, menyediakan kebutuhan pasar lokol dan pasar internasional. Setelah dilakukan perbandingan antara sistem Tradisional Costing dan sistem Activity Based Costing ( ABC ), maka dapat diketahui bahwa sesungguhnya tidak semua produk mengalami overcost pada salah satu sistem, adapun selisih perhitungan dari kedua sistem adalah sebagai berikut : Chair Garden dan Chair Arm mengalami overcost pada sistem tradisional costing sebesar 2.199.775, sedangkan produk yang lain mengalami overcost padasistem ABC Chair Longer Garden dan Chair Sun Longer sebesar 800.225, Table Garden sebesar 3.273.699, Table Cafe sebesar 1.273699, Table Solid Trembesi sebesar 5.021.506 . Sistem biaya tradisional hanya menggunakan satu macam cost driver dalam pembebanan BOP yaitu jam mesin, sedangkan ABC menggunakan berbagai macam cost driverdalam pembebanan BOPnya yang disesuaikan dengan karakteristik biayanya.