Daftar Isi:
  • Produksi lele tahun 2017 mencapai 1,8 juta ton atau meningkat 131,7 % dari pencapaian tahun sebelumnya. Ikan lele mempuyai kandungan gizi yang tinggi. Untuk keperluan itu pakan yang diberikan memerlukan protein tinggi untuk mempercepat pertumbuhan, untuk mengantisipasi hal tersebut perlu ditambahan probiotik, dalam hal ini adalah EM4. Tujuan penelitian ini adalah 1. untuk mengetahui pengaruh pemberian probiotik EM4 dengan dosis yang berbeda terhadap efesiensi pemanfaatan pakan, pertumbuhan berat dan SR (kelulusan hidup) benih lele Sangkuriang (Clarias gariepinus). 2. Mengetahui dosis optimal probiotik EM4 yang berpengaruh lebih terhadap benih lele Sangkuriang (Clarias gariepinus). Penelitian dilaksanakan di UPTD Balai Benih Ikan Pecangaan, Jepara. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental dengan rancangan acak lengkap masing-masing perlakuan diulang 3 kali. Benih lele sangkuriang yang digunakan dalam penelitian dengan ukuran 5-7 cm dengan bobot berkisar ± 2,5 gram/ekor. Padat tebar yang dipergunakan adalah 10 ekor/wadah. Penelitian dilakukan selama 28 hari. Ikan diberi makan 3 kali sehari pukul (09.00, 13.00, 17.00 WIB) sebanyak 5% dari bobot tubuh. Dan faces ikan dibersihkan setiap 3 hari sebelum diberikan makan. Sampling berat dilakukan seminggu sekali, untuk SR (kelulusan hidup) di amati setiap hari saat pemberian pakan berlangsung. Perlakuan EPP, pertumbuhan, konsumsi pakan dianalisis dengan SPSS 16, SR dan parameter kualitas air dianalisa diskriptif. Dari hasil penelitian ada pengaruh dari pemberian probiotik dosis yang berbeda dan dosis 2cc/kg yang terbaik dengan rata-rata pertumbuhan 86,87gr, EPP 94,28%, dan SR 100%. Kesimpulan yang dihasilkan Adanya Pemberian dosis EM4 yang berbeda tidak memberikan pengaruh yang berbeda terhadap pertumbuhan berat mutlak. Sedangkan ada pengaruh terhadap efesiensi pemanfaatan pakan dan SR (kelulusan hidup) benih lele sangkuriang (Clarias gariepinus). Pemberian dosis probiotik EM4 terbaik adalah 2cc/1kg pakan.