ANALISIS KEMAMPUAN KOGNITIF PESERTA DIDIK DALAM MENYELESAIKAN TES BERBASIS DARING MATA PELAJARAN AKIDAH AKHLAK DI MI KELAS 5 SUWAWAL
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan: (1) Untuk mendeskripsikan kemampuan kognitif peserta didik dalam menyelesaikan tes berbasis daring mata pelajaran aqidah akhlak di mi kelas 5 suwawal. (2) Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat Kemampuan Kognitif Peserta Didik dalam Menyelesaikan Tes Berbasis Daring Mata Pelajaran Aqidah Akhlak di MI Kelas 5 Suwawal. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan wawancara. Untuk mengumpulkan data tentang telaah hasil tes daring mapel aqidah akhlak serta mengetahui tingkat kemampuan kognitif siswa digunakan metode observasi, dan untuk mengumpulkan data tentang tingkat kemampuan kognitif siswa serta apa saja faktor pendukung dan penghambat kemampuan kognitif peserta didik dalam menyelesaikan tes berbasis daring mata pelajaran aqidah akhlak di MI Kelas 5 Suwawal digunakan metode wawancara. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan model analisis deskriptif-eksploratif dengan melibatkan 3 (tiga) komponen analisis: (a) reduksi data (data reduction), (b) penyajian data (data display), dan (c) penarikan kesimpulan (verification). Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa (1) Berdasarkan hasil penelitian Pada mata pelajaran aqidah akhalak di MI 02 Suwawal, anak belum cenderung atau belum diarahkan ke indikator kemampuan mencipta disebabkan mereka sudah terbiasa dengan konsep-konsep yang ada dibuku. Selain itu, untuk mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang terkait dengan materi aqidah akhlak seperti jujur, mereka belum terbiasa sebab untuk kelas rendah, menurut gurunya anak masih suka bermain. Untuk kelas tinggi, materi aqidah akhlak terkait husnudzan biasanya anak sudah ada yang bisa memecahkan permasalahan-permasalahan sederhana, seperti cara menghadapi suatu masalah anak kecil yang kencing, mereka sudah berani mengajukan pendapat atau hipotesis terkait hal-hal baru yang hukumnya belum dipelajari dibuku pelajaran. (2) Faktor penghambat pelaksanaan pembelajaran daring antara lain adalah kurangnya pemahaman orang tua dalam menggunakan ponsel, Orangtua masih kurang mengetahui bahwa pembelajaran dilaksanakan secara daring. Adapun faktor pendukung dalam proses pembelajaran daring adalah izin dari pihak sekolah, adanya media, adanya jaringan internet, daya listrik yang memadai, dan soal yang dibuat sudah memenuhi prinsip-prinsip pembuatan soal.