Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan: (1). Untuk menjelaskan mengenai peran keluarga dalam pendidikan karakter pada anak. (2) Untuk menjelaskan hadits riwayat Imam Muslim tentang teori fitrah yang dikaji lebih mendalam. (3) Untuk mengetahui Korelasi antara kajiantematik hadits tentang teori fitrah riwayat imam Muslim dengan peran keluarga dalam pendidikan karakter anak Penelitian ini menggunakan pendekatan metode kepustakaan (library research) dengan mengumpulkan data dari sumbernya yaitu kitab hadits dan syarahnya, dan serta buku-buku tentang Fitrah, Pendidikan Keluarga, Pendidikan Karakter. Ditambah penelitian kualitatif deskriptif sebagai penguat penelitian. Teknik pengumpulan data dengan mengidentifikasi wacana dari buku-buku, kitab- kitab, jurnal, internet, web, ataupun informasi lainnya yang berhubungan dengan judul peran keluarga dalam pendidikan karakter pada anak yang keterkaitan antara teori fitrah dan keluarga sebagai dasar pembentukan karakter. Data yang terkumpul di analis menggunakan metode analisis deskriptif yang digunakan untuk mencari korelasi antara teori fitrah yang mengatakan semua aanak lahir dalam keadaan fitrah dan menjadikan dia majusi, nasraniu atau yahudi adalah keluarga, dengan pendidikan karakter juga dibangun melalui lingkungan keluarga. Kemudian didapatkan hasil sebagai berikut; (1) Fitrah merupakan potensi yang dianugerahkan Allah semenjak proses kejadiannya. Fitrah (Potensi) memiliki kemungkinan untuk dikembangkan melalui pendidikan, keluarga sebagai pendidik mempunyai peran yang besar. Dalam mendidik potensi (fitrah) anak, keluarga (orang tua) permama-tama membekalinya dengan mengajarkan dan menanamkan keimanan sebagai pondasi utama, Sehingga dapat menuntun dan mengarahkan kehidupan anak selanjutnya. (2) Melalui hadits tentang teori fitrah manusia yang diriwatkan oleh Al-Muslim, setidaknya dapat ditarik benang merah, bahwa seorang anak tumbuh dengan karakter kuat dan positif jika keluarga menanamkan pendidikan karakter.Setiap anak yang dilahirkan dalam keadaan memiliki fitrah yaitu kebaikan (berpembawaan baik), makanya tidak ada seorang penjahat pun menginginkan anaknya sebagai penjahat. Hal itu seperti yang digambarkan oleh riwayat hadis, faabawahu yuhawwidanihi, wayunassiranihi, wayumajusinihi. Dilihat dari kualitas sanad dan matannya, hadits tersebut berkualitas sahih, sehingga dapat dijadikan sebagai hujjah. Semua periwayat dari jalur Imam Al- Muslim berkualitas s}iqah (adil dan dabit), sanadnya bersambung, terhindar dari syaz} dan illat, tidak bertentangan dengan petunjuk Al-Qur’an, tidak bertentangan dengan hadits yang lebih kuat, tidak bertentangan dengan akal sehat, panca indera, dan fakta sejarah serta susunan pernyataannya menunjukkan ciri-ciri sabda kenabian. (3) Adanya korelasi antara “Peran Keluarga dalam pendidikan Karakter Anak berbanding lurus dengan adanya peran