Perbandingan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dan Inkuiri Bebas Termodifikasi dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 3 Palopo

Main Author: KARTINI,
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2013
Subjects:
Online Access: http://eprints.unm.ac.id/9377/
Daftar Isi:
  • Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasy eksperiment) yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa kelas XI IPA SMAN 3 Palopo yang diajar dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing dan inkuiri bebas termodifikasi. Penelitian ini adalah penelitian komparasi dengan pola desain pretes-postes kelompok statis (The Static Group Pretest-Postest Design) yang terdiri atas kelas eksperimen 1 yang diajar dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing dan kelas eksperimen 2 yang diajar dengan model pembelajaran inkuiri bebas termodifikasi. Jumlah sampel sebanyak 29 orang untuk kelas eksperimen 1 dan 29 orang untuk kelas eksperimen 2. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan tes uraian untuk mengukur kemampuan berpikir kritis siswa. Data dianalisis secara deskriptif dan inferensial (statistik independent sample T-test dan paired sample T-test)dengan bantuan program SPSS versi 19.0 pada taraf signifikansi 0,05. Hasil penelitian statistik deskriptif menunjukkan terjadi peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa setelah proses pembelajaran inkuiri. Kelas eksperimen 1 dengan persentase skor rata-rata pretes sebesar 15,59% (kategori sangat kurang), persentase skor rata-rata postes sebesar 80,03% (kategori sangat baik) dan persentase pencapaian kemampuan berpikir kritis 76,72% (kategori baik). Kelas eksperimen 2 dengan persentase skor rata-rata pretes sebesar 16,14% (kategori sangat kurang), persentase skor rata-rata postes sebesar 75,79% (kategori baik) dan persentase pencapaian kemampuan berpikir kritis 71,55% (kategori baik). Hasil penelitian statistik inferensial diperoleh t hitung adalah 2,534 dengan probabilitas 0,014. Untuk uji duasisi, probabilitas menjadi 0,014/2 = 0,007. Oleh karena 0,007< 0,025, maka H0 ditolak. Dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan antara kemampuan berpikir kritis siswa yang diajar dengan model inkuiri terbimbing dengan siswa yang diajar dengan model inkuiri bebas termodifikasi.