Kekerasan Simbolik dalam Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas X (Analisis Relasi Bahasa dan Kekuasaan Simbolik Pierre Bourdieu)
Main Author: | Hafid, Zulfikar |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.unm.ac.id/7850/1/BAB%20I.docx http://eprints.unm.ac.id/7850/2/BAB%20V.docx http://eprints.unm.ac.id/7850/ |
Daftar Isi:
- Penelitianinibertujuanuntukmendeskripsikan(1) bentukkekerasansimbolikdalambukuteks Bahasa dan Sastra Indonesia melalui penggunaan kosakata sampai wacana; dan (2) mekanisme kekerasan simbolik dalam buku teks. Penelitianini merupakan penelitiandeskriptif kualitatif yang menganalisis secara kritis buku teks Kurikulum 2013 Bahasa Indonesia SMA Kelas X terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Instrumen yang digunakan penelitian ini adalah peneliti dan tabel analisis kerja. Data penelitian ini ialah teksdanmateri-materibukuteks, sedangkan sumber data penelitian ini merupakan bukuteksBahasa Indonesia denganpendekatansaintifikkurikulum 2013 untuk SMA Kelas X yang dikeluarkanoleh Kementerian Pendidikan danKebudayaansebagaimatapelajaranwajibberbasisteks.Teknik pengumpulan data yang digunakanadalahteknikbacadan catat. Keseluruhan data yang diperolehdianalisis secara mendalamdenganmeninjau kontekssosiokulturaldarikosakata, kalimat, atauwacanasebagai data penelitian. Teknik pengumpulan data selanjutnya, sebuahkosakata, kalimat, danwacanaharusditinjautidakterbataspadamaknaleksikal, tetapi juga konteksataurealitaspenggunaanolehmasyarakatsertakontekssaat kata, kalimat, danwacanaitudimuatataudiciptakan. Kosakata, kalimat, danwacana yang diasumsikansebagai habitus, ditinjau arena danmodalnya. Hasilanalisis data menunjukkanbahwa (1) terdapat tiga bentuk kekerasan simbolik dalam buku teks ini, yaitu pemuatan habitus kelas borjuis (kelas atas/dominan), penyelubungan kekuasaan negara untuk dukungan kebijakan, serta diskriminasi kelas bawah (kelas subordinat, popular). (2) Mekanisme kekerasan simbolik terdiri dari dua, yaitu sensorisme dan eufemisme. Kedua mekanisme ini dilakukan bersamaan. Sensorisme dilakukan dengan memuat wacana yang sejalan dengan habitus penguasa modal, sementara eufemisme dilakukan dengan penggunaan diksi atau istilah asing serta urutan sintakasis. Kata kunci: Kekerasan Simbolik, Buku Teks, Kekuasaan Simbolik Pierre Boourideu