Lonceng Kematian Komunitas Urban: Telaah Sosiologi Pusat Pemukiman Etnik di Makassar
Main Author: | Ahmadin, A |
---|---|
Format: | Article PeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial UNM
, 2010
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.unm.ac.id/7841/1/Lonceng%20Kematian%20Komunitas%20Urban_Telaah%20Sosiologi%20Pusat%20Pemukiman%20Etnik%20di%20Makassar_Ahmadin_Jurnal%20Predestinasi_oktober%202010.pdf http://eprints.unm.ac.id/7841/ |
Daftar Isi:
- Tulisan ini bermaksud mendeskripsikan betapa demarkasi ekologi berbasis etnik, pernah menjadi ciri struktur pemukiman penduduk dan situasi ekologi yang khas di Makassar. Maksudnya kaum kolonial Belanda di kota ini, semakin menyempurnakan bentuk segragasi etnik serta membawa perubahan fundamental terhadap wajah kota oleh pengaruh dominasi politiknya. Bahkan nuansa arsitektural bangunan, sengaja disetting serupa dengan konndisi kota Zaman Pertengahan di Eropa oleh rekayasa teknologi ala kolonial pada Abad Ke-17. Meskipun demikian, dinamika kota dengan segala perubahan yang ditimbulkan, lalu merubah karakteristik dan bahkan merombak struktur pemukiman penduduk berlabel etnik tersebut. Akhirnya, lokalitas buatan muncul sebagai efek pengkomoditasan ruang, pada gilirannya menciptakan tipe masyarakat yang hanya dekat secara fisik namun berjauhan secara psikis. Dengan demikian, gejala renggangnya ikatan sosial oleh kebijakan ruang kota adalah pertanda matinya komunitas urban.