Peningkatan kualitas pembelajaran Matematika melalui penerapan model pembelajaran Discovery learning dengan Pendekatan Matematika Realistik-Saintifik Siswa Kelas VIII 2 SMP Negeri 1 Barru
| Main Author: | Sudarmin, Sudarmin |
|---|---|
| Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
| Bahasa: | eng |
| Terbitan: |
, 2017
|
| Subjects: | |
| Online Access: |
http://eprints.unm.ac.id/6658/1/Artikel.docx http://eprints.unm.ac.id/6658/ |
Daftar Isi:
- ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tentang proses pembelajaran model discovery learning dengan pendekatan matematika realistik-saintifik dan untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas VIII 2 SMP Negeri 1 Barru setelah diterapkan Model pembelajaran Discovery learning dengan pendekatan matematika realistik-saintifik. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research).Penetapan subjek penelitian dilakukan dengan memilih salah satu kelas yang diajar dengan penerapan Model pembelajaran Discovery learning dengan pendekatan matematika realistik-saintifik. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar observasi aktivitas siswa , aktivitas guru dan,tes hasil belajar . Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran Discovery learning dengan pendekatan realistik-saintifik mengalami peningkatan dari siklus I kesiklus II. Hasil observasi aktivitas guru pada siklus I sebesar 80,02% berada pada kategori baik dan pada siklus II meningkat menjadi 83,68% berada pada kategori baik. Sedangkan hasil observas iaktivitas siswa pada siklus I sebesar 79,05%berada pada kategori cukup dan pada siklus II meningkat menjadi 89,05% berada pada kategori baik. Hasil belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran discovery learning dengan pendekatan matematika realistik-saintifik pada siswa kelasVIII 2 SMP Negeri 1 Barru tahun pelajaran 2016/2017, mengalami peningkatan secara klasikal, dari siklus I ke siklus II, pada siklus I ketuntasan klasikal diperoleh 71,9% dan pada siklus II meningkat menjadi 87,5% dari jumlah siswa yang mengikuti tes.