Eksistensi Musik Tanjidor dalam prosesi upacara perkawinan adat Makassar
Main Author: | Aswan, Muh. Nurul |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2013
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.unm.ac.id/5511/1/BAB%201%2C2%2C3.docx http://eprints.unm.ac.id/5511/ |
Daftar Isi:
- ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data yang jelas, lengkap dan benar tentang: 1) Perkembangan Musik tanjidor dalam prosesi upacara pesta perkawinan adat Makassar di Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar. 2) Fungsi musik tanjidor dalam prosesi upacara pesta perkawinan adat Makassar. Penelitian ini bersifat deskriptif yaitu: jenis penelitian yang menggambarkan apa adanya tentang: Musik tanjidor dalam prosesi upacara pesta perkawinan adat Makassar di Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, observasi, dan analisis data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; 1) Perkembangan Musik Tanjidor dalam prosesi upacara pesta perkawinan adat Makassardi Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar, sudah terjadi sejak tahun 1940an, yang terdiri dari beberapa instrument yaitu: a). Bass drum (Musik), b). Snar drum (ropol), c). Suling, d). Tamboroin (rincing). 2) Fungsi Musik Tanjidor dalam prosesi upacara pesta perkawinan adat Makassar di Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar menunjukkan bahwa musik tanjidor mempunyai dua fungsi yaitu: a). Sebagai tanda dimulainya acara resepsi perjamuan. b). Sebagai sarana hiburan yang dapat membangkitkan gairah, keakraban, kebersamaan, dan kemeriahan dalam pesta perkawinan adat Makassar umumnya dan khususnya bagi kalangan masyarakat di Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar. Musik tanjidor pada pesta perkawinan adat Makassar merupakan jenis kesenian daerah yang memepunyai ciri khas tersendiri yang melekat pada masyarakat pendukungnya. Peran serta masyarakat dalam melestarikan nilai-nilai seni budaya hasil akulturasi perlu dukungan dari bebagai pihak, tokoh adat, masyarakat, maupun pemerintah untuk menjadikan kesenian sebagai aset dan cirri khas suatu daerah, bangsa, dan Negara seperti yang tertuang dalam Bhineka Tunggal Ika.