Bentuk penyajian Basing pada upacara kematian di masyarakat Tana Toa Kecamatan Kajang Kabupten Bulukumba

Main Author: Takdir, Takdir
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://eprints.unm.ac.id/5481/1/09.%20BAB%20I.docx
http://eprints.unm.ac.id/5481/
Daftar Isi:
  • ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) bentuk penyajian Basing meliputi waktu dan tempat pementasan, jumlah pemusik, pola lantai, musik iringan, kostum (Busana), dan properti. 2) Apa arti dan makna lagu dalam penyajian basing pada upacara kematian di masyarakat Tana Toa Kecamatan Kajang Kabupaten Bulukumba. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dokumentasi, dan analisis data kualitatif. Hasil penelitian ini diperoleh data tentang : 1) bentuk penyajian basing pada upacara kematian di masyarakat Tana Toa Kecamatan Kajang Kabupaten Bulukumba, 2) Arti dan makna lagu dalam penyajian basing pada upacara kematian di masyarakat Tana Toa Kecamatan Kajang Kabupaten Bulukumba. Nyanyian basing ini terdiari atas empat nyanyian yaitu leko-leko, lamaccia, palang mojong, dan donda. Nyanyian ini mempunyai arti dan makna tersendiri. Dari hasil penelitian bentuk penyajian basing pada Tempa-tempa Sorong ada 4 orang pemain diantaranya 2 orang laki-laki pemain basing dan 2 orang perempuan vokal masing-masing duduk berhadapan dengan pemain basing, musik Basing juga memiliki peranan penting dalam mempertahankan Budaya Kajang. Perkembangan musik basing pada Tempa-tempa Sorong tidak mengalami perubahan yang disebabkan karena masyarakat Tana Toa Kecamatan Kajang Kabupaten Bulukumba masih memegang teguh adat istiadat mereka.