ANALISIS SEMIOTIKA TARI PA’BITTE PASSAPU PADA UPACARA PELANTIKAN LABBIRIYAH DI DESA POSSITANAH, KECAMATAN KAJANG, KABUPATEN BULUKUMBA
Main Author: | SULASTRI ARIF, SRI |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2022
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.unm.ac.id/27512/1/PDF%20JURNAL%20TARI%20PA%27BITTE%20PASSAPU%20sri%20sulastri%20arif%20-%20Sri%20Sulastri%20A%20_219.pdf http://eprints.unm.ac.id/27512/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini bermaksud untuk menambah pengetahuan tentang semiotika (denotasi) ragam gerak tari Pa’bitte Passapu dan kostumnya melalui teori Roland Barthes, untuk menjawab permasalahan yaitu, 1) denotasi ragam gerak 1-12 Tari Pa’bitte Passapu, 2) makna (denotasi) kostum Tari Pa’bitte Passapu pada upacara Pelantikan Labbiriyah di desa Possitanah Kecamatan Kajang. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa 1) Denotasi pada ragam gerak pertama diambil dari lantunan syair yang membuat penari membentuk fomasi melingkar (pemanasan untuk ayam yang akan bersabung) disusul dengan ragam kedua yang memiliki makna memberi makan ayam, lalu ragam ketiga yang sedang mencar lawan kemudian ragam keempat saling memperkenalkan ayam, ke lima menukar ayam, keenam saling menyerang, ragam ke tujuh yaitu kaki ayam sabungan akan diselipkan sebuah pisau kecil, ragam ke delapan sedang membacakan mantra untuk ayam sabungan, kesembilan ayam yang sedang bersabung, kesepuluh pertanda ayam sabungan sedang sekarat, keseblas pertanda salah satu pesabung telah memenangkan pertarungan dengan meminta upah dari taruhan tersebut dan yang kedua belas puncak dari pertarungan dengan yaitu terjadinya perkelahian antara pemenang dengan petarung ayam yang kalah, 2) kostum tari Pa’bitte Passapu ialah keseluruhannya berwarna hitam yang bermakna kesederhanaan, kesamaan, kesamarataan dan sebagainya, serta passapu yang dikenakan oleh penari disimbolkan sebagai jengger dan ayam, dengan manusia atau masyarakat Kajang punya kedekatan yang saling melengkapi satu sama lain. Serta inti pada penelitian ini mengetahui adanya arti simbol penanda, petanda (denotasi) dari setiap ragam gerak dan makna (denotasi) kostum tari Pa’btte Passapu melalui perspektif semiotika Roland Barthes. Kata kunci: Semiotika, Denotasi, Pa’bitte Passapu.