PENERAPAN METODE DRILL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAKAI BAJU BERKANCING BAGIANAK TUNAGRAHITA DOWN SYNDROME KELAS I DI SLB AL-IMAM LUWU
Main Author: | EVA FADILLAH NASRUDDIN |
---|---|
Format: | Article PeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2023
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.unm.ac.id/27444/1/jurnal_pinishi%20Eva%20Fadillah%20Nasruddin_1745041035.pdf http://eprints.unm.ac.id/27444/ |
Daftar Isi:
- Penelitian mengkaji tentang Penerapan Metode Drill untuk Meningkatkan Kemampuan Memakai Baju Berkancing Bagi Anak Tunagrahita Down Syndrome Kelas I. Rumusan Masalah: Apakah penerapan metode drill dapat meningkatkan kemampuan memakai baju berkancing bagi anak tunagrahita down syndrome kelas I. Tujuan penelitian: (1) Kemampuan memakai baju berkancing bagi anak tunagrahita down syndrome kelas I sebelum diberikan intervensi. (2) Kemampuan memakai baju berkancing bagi anak tunagrahita down syndrome kelas I selama diberikan intervensi. (3) Kemampuan memakai baju berkancing bagi anak tunagrahita down syndrome kelas I setelah diberikan intervensi. (4) Kemampuan memakai baju berkancing bagi anak tunagrahita down syndrome kelas I setelah menerapkan metode drill bedasarkan hasil analisis antar kondisi basline 1/A1, intervensi (B), basline 2/A2. Teknik pengumpulan data tes perbuatan. Subjek penelitian anak tunagrahita down syndrome kelas I berinisial Nil. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif, jenis penelitian eksperimen Single Subject Research (SSR), desain A-B-A. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Kemampuan memakai baju berkancing murid tunagrahita down syndrome kelas I masih sangat rendah pada kondisi basline 1/A1. (2) Kemampuan memakai baju berkancing murid tunagrahita down syndrome kelas I selama penerapan metode drill mengalami peningkatan ke kategori tinggi. (3) Kemampuan memakai baju berkancing murid tunagrahita down syndrome kelas I setelah penerapan metode drill mengalami peningkatan dibandingkan sebelum diberikannya perlakuan. (4) Peningkatan kemampuan memakai baju berkancing murid tunagrahita down syndrome kelas I berdasarkan kondisi awal (basline 1) sangat rendah menjadi meningkat ke kategori tinggi selama penerapan metode drill (internsi B). Dan setelah penerapan metode drill kemampuan memakai baju berkancing meningkat ke kategori lebih tinggi (basline 2). Kata kunci: Kemampuan memakai baju berkancing, metode drill, tunagrahita