Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Melalui Kegiatan Menciplak Pada Anak Di Taman Kanak-Kanak Al-Qur’an Darud Da’wah Wal-Irsyad Mattoanging Kabupaten Bantaeng

Main Author: NURSYAMSI
Format: Article PeerReviewed Book spreadsheet
Bahasa: eng
Terbitan: , 2022
Subjects:
Online Access: http://eprints.unm.ac.id/25985/1/JUDUL%20SAMPUL.docx
http://eprints.unm.ac.id/25985/2/BAB%201%2C2%2C3%2C4%2C5.docx
http://eprints.unm.ac.id/25985/4/OBSERVASI%20GURU%20DAN%20ANAK.docx
http://eprints.unm.ac.id/25985/5/RKH%20TK.xlsx
http://eprints.unm.ac.id/25985/3/DOKUMENTASI.docx
http://eprints.unm.ac.id/25985/
Daftar Isi:
  • NURSYAMSI, 2014. Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Melalui Kegiatan Menciplak Pada Anak Di Taman Kanak-Kanak Al-Qur’an Darud Da’wah Wal-Irsyad Mattoanging Kabupaten Bantaeng. Skripsi. Dibimbing oleh Dra.Sri Sofiani,M.Pd. dan Herman,S.Pd. M.Pd. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Makassar. Penelitian ini mengangkat masalah bagaimana peningkatan kemampuan motorik halus melalui kegiatan menciplak pada anak di Taman Kanak-kanak Al-Qur’an Darud Da’wah Wal Irsyad Mattoanging Kabupaten Bantaeng. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan motorik halus melalui kegiatan menciplak pada anak di Taman Kanak-kanak Al-Qur’an Darud Da’wah Wal Irsyad Mattoanging Kab.Bantaaeng. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Jenis penelitian adalah penelitian tindakan kelas terdiri dari dua siklus meliputi perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah anak kelompok A Taman Kanak-kanak Al-Qur’an Darud Da’wah Wal Irsyad Mattoanging Kab.Bantaaeng sebanyak 21 anak dan 1 orang guru. Teknik pengumpulan data melalui observasi, dan dokumentasi. Analisis data secara kualitatif, jika pembelajaran minimal mencapai 70%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus I Aktivitas mengajar guru dengan indikator yang diberikan masih berada pada kategori rata-rata cukup. Aktivitas belajar anak didik dengan indikator yang diberikan pada setiap aspek juga masih berada pada kategori rata-rata kurang. Selanjutnya pada siklus II aktivitas mengajar guru dengan indikator yang diberikan setelah diterapkan metode kegiatan menciplak mengalami peningkatan dan berada pada kategori baik. Aktivitas belajar anak didik dengan indikator yang diberikan pada setiap aspek setelah diterapkan metode kegiatan menciplak juga mengalami peningkatan dari rata-rata kurang menjadi rata-rata baik.