IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DI SMA NEGERI 17 MAKASSAR
Main Author: | NURAISAH |
---|---|
Format: | Article PeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2022
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.unm.ac.id/23409/1/SKRIPSIIII%20REVISI.docx http://eprints.unm.ac.id/23409/3/DOKUMENTASI.pdf http://eprints.unm.ac.id/23409/4/Kisi.docx http://eprints.unm.ac.id/23409/5/PROFIL%20SEKOLAH.docx http://eprints.unm.ac.id/23409/2/RIWAYAT%20HIDUP.docx http://eprints.unm.ac.id/23409/ |
Daftar Isi:
- Nuraisah. 2018. Skripsi. Implementasi Sistem Informasi Manajemen di SMAN 17 Makassar. Dibimbing oleh Prof. Dr. H. Arismunandar, M.Pd dan Dr. Ed. Faridah, ST., M.Sc. Jurusan Administrasi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Makassar Penelitian ini bertujuan untuk menelaah Implementasi Sistem Informasi Manajemen di SMAN 17 Makassar. Yang berfokus pada aspek (1) Pengelolaan SIM berbasis Dapodik dan Website Sekolah (2) Pemanfaatan SIM berbasis Dapodik dan Website Sekolah serta (3) Faktor pendukung dan penghambat Implementasi SIM berbasis Dapodik dan Website Sekolah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Tekhnik pengumpulan data menggunakan wawancara dan dokumentasi, dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1). Pengelolaan Sistem Informasi Manajemen berbasis Dapodik dan Website Sekolah terlihat belum maksimal dikarenakan tidak adanya pegorganisasian secara jelas dan tertulis seperti dalam struktur organisasi sekolah. Meskipun terdapat petugas yang secara khusus menangani Dapodik dan Website Sekolah 2) Pemanfaatan Sistem Informasi Manajemen berbasis Dapodik dan Website Sekolah dapat terlihat dengan dimanfaatkannya aplikasi Dapodik dalam pelaksaan beberapa kebijakan seperti penggunaan dan BOS, ujian nasional hingga sertifikasi guru. Sedangkan Website Sekolah sendiri digunakan sebagai publikasi berita-berita mengenai sekolah serta dimanfaatkan dalam ujian online semester 3) Faktor pendukung Implementasi SIM di SMAN 17 sendiri adalah perangkat keras seperti komputer yang tersedia dengan kualiatis yang baik. Sedangkan faktor penghambat terdapat pada jaringan sekolah yang biasa drop karena terlalu banyak yang mengakses.