GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DI SMA NEGERI 2 BULUKUMBA
| Main Author: | ASMAL |
|---|---|
| Format: | Article PeerReviewed Book |
| Bahasa: | eng |
| Terbitan: |
, 2022
|
| Subjects: | |
| Online Access: |
http://eprints.unm.ac.id/23140/1/SAMPUL%20HASIL%20PENELITIAN.docx http://eprints.unm.ac.id/23140/2/Abstrak%20dll.doc http://eprints.unm.ac.id/23140/3/BAB%201.docx http://eprints.unm.ac.id/23140/4/dapustaka%20bagus.docx http://eprints.unm.ac.id/23140/5/RIWAYAT%20HIDUP%201.docx http://eprints.unm.ac.id/23140/ |
Daftar Isi:
- Asmal. 2016. Skripsi. Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah Di SMA Negeri 2 Bulukumba. Dibimbing oleh Drs. Andi Mappincara, M. Pd dan Dr. Andi Cudai Nur, M. Si Jurusan Administrasi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Makassar. Penelitian ini menelaah Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah Di SMA Negeri 2 Bulukumba. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian berjumlah 4 orang yang terdiri dari 1 kepala sekolah, 1 orang tata usaha dan 2 orang guru. Alat pengumpulan data dengan menggunakan pedoman wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data menggunakan analisis deskriptiif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan kepala sekolah di SMA Negeri 2 Bulukumba Kabupaten Bulukumba meliputi: 1) Leader directiveness (Pemimpin pengarah/direktif) yang ditandai dengan kepala sekolah melakukan penetapan tujuan, mengambil tanggungjawab penuh, membuat garis komando dan menggunakan imbalan untuk mngontrol perilau bawahan. 2) Leader supportiveness (Pemimpin pendukung/suportif) ditandai denganperhatian pribadi kepada bawahan, berashabat dan mudah ditemui, menjadi tempat konsultasi guru, mendorong keselarasan kerja antara guru dan pegawai serta menggunakan imbalan sebagai alat penguatan. 3) Particivative leadership (Kepemimpinan peran serta/partisipatif)yang dilakukan oleh kepala sekolah ditandai dengan visi pemimpin yang jelas dalam pencapaian tujuan lembaga dan perhatian terhadap prestasi. 4) achieverment oriented leadership (Kepemimpinan Berorientasi Prestasi) ditandai dengan mengizinkan kelompok menetapkan pelaksanaan tujuan mereka sendiri, mengizinkan anggota kelompok menyusun pekerjaan mereka sendiri, mengatasi perbedaan atau kesulitan dengan bawahan, menggunakan peran serta bawahan sebagai alat komunikasi, membolehkan anggota kelompok menjalankan kontrol atas kemajuan prestasi, lebih banyak menggunakan sistem imbalan berdasarkan kelompok daripada individu dan bersama-sama menanggung keberhasilan dan kegagalan kelompok dengan bawahan