PENERAPAN ANIMASI DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN PADA ANAK TUNADAKSA KELAS DASAR II DI SLB YPAC MAKASSAR
Daftar Isi:
- Samnurkadrianto, 2018. Penerapan animasi dalam meningkatkan kemampuan membaca permulaan murid Tunadaksa kelas dasar II di SLB YPAC Makassar. Skripsi. Dibimbing Drs. Djoni Rosyidi, M.Pd dan Dra. Dwiyatmi Sulasminah, M.Pd Jurusan Pendidikan Luar Biasa Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Makassar. Masalah yang dikaji pada penelitian ini adalah penerapan animasi dalam meningkatkan kemampuan membaca permulaan pada anak Tunadaksa kelas dasar II di SLB YPAC Makassar. Rumusan Masalah dalam penelitian ini adalah 1)Bagaimanakah kemampuan membaca permulaan pada murid tunadaksa kelas dasar II di SLB YPAC Makassar pada kondisi baseline 1 (A1) ?, 2)Bagaimanakah kemampuan membaca permulaa pada murid tunadaksa kelas dasar II di SLB YPAC Makassar pada kondisi intervensi (B)?, 3)Apakah animasi dapat menigkatkan kemampuan membaca permulaan pada murid tunadaksa kelas dasar II di SLB YPAC Makassar pada kondisi baseline 2 (A2)?. Tujuan penelitian ini adalah 1)Untuk mengetahui kemampuan membaca permulaan pada murid tunadaksa kelas dasar II di SLB YPAC Makassar pada kondisi Baseline 1 (A1)?, 2)Untuk mengetahui kemampuan membaca permulaan pada murid tunadaksa kelas dasar II di SLB YPAC Makassar pada kondisi intervensi (B)?, 3)Untuk megetahui penerapan animasi dan meningkatkan kemampuan membaca permulaan pada murid tunadaksa kelas dasar II di SLB YPAC Makassar pada kondisi baseline 2 (A2)?. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis SSR (Single Subjek Research), yaitu penelitian yang dilakukan pada satu orang saja sebagai subjek penelitiannya. Desain yang digunakan adalah A–B–A. Pengumpulan data dengan menggunakan tes dan dokumentasi. Analisis data menggunakan analisis dalam kondisi dan analisis antar kondisi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan membaca permulaan anak pada kondisi baseline pertama (A1) masih rendah, kemudian pada kondisi intervensi (B) kemampuan anak dalam membaca permulaan mengalami peningkatan dan pada kondisi baseline kedua (A2) kemampuan membaca permulaan anak mengalami penurunan dibandingkan dengan kondisi intervensi namun perolehan nilainya lebih tinggi dibandingkan dengan kondisi baseline pertama. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu penerapan animasi dapat meningkatkan kemampuan membaca permulaan pada anak tunadaksa kelas dasar II di SLB YPAC Makassar. Kata kunci : Animasi, kemampuan membaca permulaan, Anak Tunadaksa