Daftar Isi:
  • Yacoba Pattipeilohy, 2016. ”Penerapan Metode Bermain Peran Jual Beli Dalam Meningkatkan Kemampuan Membedakan Mata Uang Pada Murid Tunagrahita Ringan Kelas Dasar V di SLB Somba Opu Kabupaten Gowa”. Skripsi.Dibimbing oleh Drs. H. Syamsuddin, M. Si. dan Dra. Dwiyatmi Sulasminah, M. Pd. Jurusan Pendidikan Luar Biasa. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Makassar. Masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya kemampuan membedakan mata uang pada siswa tunagrahita ringan kelas V di SLB Negeri Somba Opu Kabupaten Gowa Provinsi Sulawesi Selatan. Adapun rumusan masalah penelitian ini adalah: 1) Bagaimanakah kemampuan membedakan mata uang pada murid tunagrahita ringan kelas dasar V di SLB Somba Opu sebelum penerapan metode bermain peran jual beli?, 2) Bagaimanakah kemampuan membedakan mata uang pada murid tunagrahita ringan kelas dasar V di SLB Somba Opu sesudah penerapan metode bermain peran jual beli?, 3) Apakah penerapan metode bermain peran jual beli dapat meningkatkan kemampuan membedakan mata uang pada murid tunagrahita ringan kelas dasar V di SLB Somba Opu? Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: 1) Kemampuan membedakan mata uang pada murid tunagrahita ringan kelas dasar V di SLB Somba Opu sebelum penerapan metode bermain peran jual beli, 2) Kemampuan membedakan mata uang pada murid tunagrahita ringan kelas dasar V di SLB Somba Opu sesudah penerapan metode bermain peran jual beli, 3) Peningkatan kemampuan membedakan mata uang pada murid tunagrahita ringan kelas dasar V di SLB Somba Opu melalui penerapan metode bermain peran jual beli. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Populasi penelitian ini berjumlah 4 (empat) murid tunagrahita ringan kelas dasar V di SLB Negeri Somba Opu Kabupaten Gowa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) Kemampuan membedakan mata uang pada murid tunagrahita ringan kelas dasar V di SLB Somba Opu Kabupaten Gowa sebelum penerapan metode bermain peran jual beli, dari keempat murid yakni murid (AG) berada pada kategori “sangat kurang” sedangkan (JM, AY, SJ) berada pada kategori “kurang”. 2) Kemampuan membedakan mata uang pada murid tunagrahita ringan kelas dasar V di SLB Somba Opu Kabupaten Gowa setelah penerapan metode bermain peran jual beli, dari keempat murid tersebut satu murid (AG) kemampuan membedakan mata uang masih berada pada kategori kurang, sedangkan tiga murid lainnya (JM, AY, SJ) kemampuan membedakan mata uang berada pada kategori cukup dan baik. 3) Terdapat peningkatan kemampuan membedakan mata uang melalui penerapan metode bermain peran jual beli pada murid tunagrahita ringan kelas dasar V di SLB Somba Opu Kabupaten Gowa.