Daftar Isi:
  • Abstrak. Kajian ini menggunakan kajian Semiotika Riffaterre dengan, teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan observasi, wawancara. Teknik analisis penelitian dilakukan dengan reduksi data, menyajikan data, dan melakukan verifikasi atau kesimpulan. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa pemaknaan gelong tedong dapat dilihat dari pertama pembacaan hermeneutik yang ditujukan untuk mendapatkan makna secara keseluruhan yaitu perjalanan kerbau yang banyak bahkan dikatakan beribu-ribu diawali dengan perjalanan melalui laut kemudian daratan dari Gowa kemudian Makassar berjalan dari sana menuju ke Enrekang atau Bambapuang, ke Karangan, Salubarani, ke Tampo, tangti, hingga sampai di daerah Mengkendek dan melanjutkan perjalanannya hingga tiba di kota yang diimpikan yaitu Tanah Toraja. Matrik, model dan varian yang ditemukan mewakili seluruh makna dalam teks yaitu sanjungan atau nyanyian tentang kerbau dan penggambaran kerbau dari negeri seberang yang dengan doa dan sanjungan dan harapan untuk datang ke negeri masyarakat Toraja.