PENGENALAN PREFIKS YANG TIDAK DAPAT DIPISAH (UNTRENNBARE PRAFIXE) DAN PREFIKS YANG DAPAT-TIDAK DAPAT DIPISAH (TRENNBARE- UNTRENNBARE PRAFIXE] PADA PENGAJARAN BAHASAJERMANDI INDONESIA
Main Author: | Hasmawati, Hasmawati |
---|---|
Format: | Proceeding PeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.unm.ac.id/20265/2/prosiding%20koloqium%20internasional%20khazanah%20pendidikan%20di%20alam%20melayu.pdf http://eprints.unm.ac.id/20265/1/peer%20reviewer%20pengenalan%20prefiks%20yang%20tidak%20dapat%20dipisah%20%28Untrennbare%20Prafixie%29%20dan%20Prefiks%20yang%20dapat%20dan%20tidak%20dapat%20dipisahkan.pdf http://eprints.unm.ac.id/20265/ |
Daftar Isi:
- PENDAHULUAN Bahasa Jerman merupakan salah satu bahasa asing pilihan yang dia- iarkan di Indonesia mulai tahap Sekolah Menengah Atas (SMA) sampai per- guruan tinggi. Pembelajaran bahasa Jerman di Indonesia telah pun memiliki sejarah yang panjang. Sejak penjajahan Beianda, bahasa Jerman telah diajarkan di negara ini, terutama pada kedua-dua sekolah menengah atas pada masa itu, yaitu Algemeene Middelbaare School (AMS) dan Hohere Burgerschool (HBS). Pengajar bahasa Jerman pada masa itu kebanyakan orang Beianda. Setelah masa kemerdekaan, pelajaran bahasa Jerman tetap diajarkan di SMA sehingga sekarang. Saat ini, selain bahasa Jerman diajarkan di SMA (Sekolah Menengah Atas), juga telah diajarkan di MA (Madrasah Aliyah), dan SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) terutama pada jurusan Pariwisata dan Perhotelan .Widodo, 2011).