BENTUK-BENTUKINTERFERENSI GRAMATIKAL BAHASA BUGIS KE DALAM BAHASA INDONESIA PADA KARANGAN MURID SD DI KABUPATEN SOPPENG SULAWESI SELATAN
Main Author: | Hasmawati, Hasmawati |
---|---|
Format: | Proceeding PeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.unm.ac.id/20264/1/KIMLI%202016.pdf http://eprints.unm.ac.id/20264/2/peer%20reviewer%20bentuk-Bentuk%20Interferensi%20Gramatikal%20Bahasa%20Bugis%20ke%20dalam%20bahasa%20indonesia%20pada%20karangan%20murid%20SD%20di%20kabupaten%20soppeng%20sulsel.pdf http://eprints.unm.ac.id/20264/4/Turnitin%20-%20KIMLI%202016_2-7-11.pdf%20-%20Hasmawati%20Hasmawati.pdf http://eprints.unm.ac.id/20264/ |
Daftar Isi:
- ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk-bentuk interferensi bahasa Bugis ke dalam bahasa Indonesia, khusunya bidang gramatikal pada karangan murid sekolah dasar (SD) di Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan. Sumber data penelitian adalah karangan reproduksi murid SD kelas IV dan karangan bebas murid kelas V. Data yang diperoleh dianalisis dengan pendekatan Analisis Kontrastif untuk memastikan data yang diperoleh termasuk gejalah interferensi. Penelitian ini berlokasi di daerah kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan. Titik pengamatan dialokasikan di ibukota Kabupaten dan di dua kecamatan, yaitu kecamatan Ganra dan Donri-donri. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh aneka ragam bentuk-bentuk iterferensi gramatikal BB ke dalam BI, antara lain: 1) pengabaian unsur struktur gramatikal bahasa Indonesia yang tidak ada modelnya dalam bahasa Bugis, Penanggalan prefix -me, dan -ber, dan penanggalan suftks -kan pada verba. 2) penerapan hubungan/unsur gramatikal BB-BI: penggunaan pronomina ia (dia) sebagai penanda pelaku orang ketiga tunggal, pemakaian enklitik —nya sebagai penanda pelengkap orang ketiga tunggal, penanggalan enklitik -nya sebagai penanda posessif, penggunaan enklitik- ku sebagai penanda posesif, pemakaian kata penunjuk tak tentu yang tidak tepat. 3) Perubahan (perluasan/pengurangan) fungsi bentuk gramatikal BI berdasarkan BB: penggunaan partikel di, ke, kepada, dari, dan oleh yang tidak tepat, pemakaian bentuk “sama” pengganti partikel. 4) pemindahan morfem/unsur gramatikal BI. 5) interferensi karena penerjemahan yang tidak tepat. Dalam bidang sintaksis diperoleh interferensi dalam pemakaian pola inversi pada ffase keterangan waktu. Hasil-hasil penelitian ini diharapkan menjadi sumbangan berarti terhadap pengayaan kajian-kajian linguistik.