MAKNA SIMBOLIK GERAK PAKARENA IYOLLE DI DUSUN LOMPOKITI DESA KAMPILI KABUPATEN GOWA
Main Author: | Syarifah, Syarifah |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.unm.ac.id/19392/1/JURNAL%20RINA.pdf http://eprints.unm.ac.id/19392/ |
ctrlnum |
19392 |
---|---|
fullrecord |
<?xml version="1.0"?>
<dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>http://eprints.unm.ac.id/19392/</relation><title>MAKNA SIMBOLIK GERAK PAKARENA IYOLLE DI DUSUN LOMPOKITI DESA 
KAMPILI KABUPATEN GOWA</title><creator>Syarifah, Syarifah</creator><subject>Seni Tari</subject><description>ABSTRAK
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. 
Objek penelitian adalah makna simbolik gerak Pakarena Iyolle. Teknik pengumpulan data 
menggunakan observasi langsung, wawancara mendalam, dan studi dokumentasi. Penelitian 
ini dilaksanakan pada bulan Oktober, subjek penelitian ini adalah Bapak Ibrahim selaku 
pemain musik tari Pakarena Iyolle dan Kak Jumriana selaku penari tari Pakarena Iyolle. 
Teknik analisi data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Untuk menguji kebahasaan 
data menggunakan triangulasi.Hasil penelitian ini adalah (1) terdapat simbol dalam ragam 
gerak antara lain, (a) ragam gerak “mappalappe kipasa” memiliki simbol gerak yang dimana yaitu penari memegang kipas dan kepala sedikit menunduk, (b) ragam gerak “patongko” 
yang memiliki simbol gerak yaitu posisi penari membungkuk dan memegang kipas, (c) 
ragam gerak “appakaramula gio” yang memiliki simbol gerak yaitu memegang kipas dan 
posisi penari agak menunduk yang dimana penari bersiap-siap untuk duduk, (d) ragam gerak 
“pamempo” yang memiliki simbol gerak duduk dan penari melalukan sentuhan jari yang 
dimana, (e) ragam gerak “akkarena selendang” yang memiliki simbol gerak yaitu seperti 
dengan arah jarum jam atau bisa disebut dengan gerakan berputar (2) makna simbolik ragam 
gerak Pakarena Iyolle yaitu (a) ragam gerak “mappalappe kipasa” yang memiliki makna 
yaitu kelembutan dan kehalusan seorang wanita terutama patuh terhadap suami, (b) ragam 
gerak “patongko” yang memiliki makna yaitu kehormatan dan patuh terhadap orang yang 
lebih tua terutama terhadap orang tua dan suami, dan dapat juga di maknai bahwa kehidupan 
manusia akan dibuka dan akan berakhir dengan ketenangan dan keindahan, (c) ragam gerak 
“appakaramula gio” yang memiliki makna yaitu siklus kehidupan manusia akan dibuka 
dengan keindahan, (d) ragam gerak “pamempo” yang memiliki makna yaitu rasa hormat dan 
Si’ri kepada orang yang lebih tua terutama kepada orang tua, dan dapat juga disimbolkan 
ketenangan gerak seperti dengan simbol kehidupan yang akan mengalun seperti air, dan dapat 
juga dimaknai kekerabatan seorang perempuan dalam bersosialisasi dalam bermasyarakat dan 
keramahan perempuan terhadap suami dan anaknya, (e) ragam gerak “akkarena selendang” 
yang memiliki makna yaitu siklus kehidupan manusia khususnya masyarakat Makassar terus 
berputar layaknya seperti jarum jam dan layaknya juga kehidupan manusia sempurna dan 
sempurna tanpa ada celah atau lubang.</description><date>2020</date><type>Thesis:Thesis</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://eprints.unm.ac.id/19392/1/JURNAL%20RINA.pdf</identifier><identifier> Syarifah, Syarifah (2020) MAKNA SIMBOLIK GERAK PAKARENA IYOLLE DI DUSUN LOMPOKITI DESA KAMPILI KABUPATEN GOWA. S1 thesis, Fakultas Seni dan Desain. </identifier><recordID>19392</recordID></dc>
|
language |
eng |
format |
Thesis:Thesis Thesis PeerReview:NonPeerReviewed PeerReview Book:Book Book |
author |
Syarifah, Syarifah |
title |
MAKNA SIMBOLIK GERAK PAKARENA IYOLLE DI DUSUN LOMPOKITI DESA
KAMPILI KABUPATEN GOWA |
publishDate |
2020 |
topic |
Seni Tari |
url |
http://eprints.unm.ac.id/19392/1/JURNAL%20RINA.pdf http://eprints.unm.ac.id/19392/ |
contents |
ABSTRAK
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif.
Objek penelitian adalah makna simbolik gerak Pakarena Iyolle. Teknik pengumpulan data
menggunakan observasi langsung, wawancara mendalam, dan studi dokumentasi. Penelitian
ini dilaksanakan pada bulan Oktober, subjek penelitian ini adalah Bapak Ibrahim selaku
pemain musik tari Pakarena Iyolle dan Kak Jumriana selaku penari tari Pakarena Iyolle.
Teknik analisi data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Untuk menguji kebahasaan
data menggunakan triangulasi.Hasil penelitian ini adalah (1) terdapat simbol dalam ragam
gerak antara lain, (a) ragam gerak “mappalappe kipasa” memiliki simbol gerak yang dimana yaitu penari memegang kipas dan kepala sedikit menunduk, (b) ragam gerak “patongko”
yang memiliki simbol gerak yaitu posisi penari membungkuk dan memegang kipas, (c)
ragam gerak “appakaramula gio” yang memiliki simbol gerak yaitu memegang kipas dan
posisi penari agak menunduk yang dimana penari bersiap-siap untuk duduk, (d) ragam gerak
“pamempo” yang memiliki simbol gerak duduk dan penari melalukan sentuhan jari yang
dimana, (e) ragam gerak “akkarena selendang” yang memiliki simbol gerak yaitu seperti
dengan arah jarum jam atau bisa disebut dengan gerakan berputar (2) makna simbolik ragam
gerak Pakarena Iyolle yaitu (a) ragam gerak “mappalappe kipasa” yang memiliki makna
yaitu kelembutan dan kehalusan seorang wanita terutama patuh terhadap suami, (b) ragam
gerak “patongko” yang memiliki makna yaitu kehormatan dan patuh terhadap orang yang
lebih tua terutama terhadap orang tua dan suami, dan dapat juga di maknai bahwa kehidupan
manusia akan dibuka dan akan berakhir dengan ketenangan dan keindahan, (c) ragam gerak
“appakaramula gio” yang memiliki makna yaitu siklus kehidupan manusia akan dibuka
dengan keindahan, (d) ragam gerak “pamempo” yang memiliki makna yaitu rasa hormat dan
Si’ri kepada orang yang lebih tua terutama kepada orang tua, dan dapat juga disimbolkan
ketenangan gerak seperti dengan simbol kehidupan yang akan mengalun seperti air, dan dapat
juga dimaknai kekerabatan seorang perempuan dalam bersosialisasi dalam bermasyarakat dan
keramahan perempuan terhadap suami dan anaknya, (e) ragam gerak “akkarena selendang”
yang memiliki makna yaitu siklus kehidupan manusia khususnya masyarakat Makassar terus
berputar layaknya seperti jarum jam dan layaknya juga kehidupan manusia sempurna dan
sempurna tanpa ada celah atau lubang. |
id |
IOS3399.19392 |
institution |
Universitas Negeri Makassar |
institution_id |
55 |
institution_type |
library:university library |
library |
Perpustakaan Universitas Negeri Makassar |
library_id |
562 |
collection |
Eprints Universitas Negeri Makassar |
repository_id |
3399 |
subject_area |
Karya Umum Rekayasa |
city |
KOTA MAKASSAR |
province |
SULAWESI SELATAN |
repoId |
IOS3399 |
first_indexed |
2023-03-04T19:16:46Z |
last_indexed |
2023-03-04T19:16:46Z |
recordtype |
dc |
_version_ |
1764483843878813696 |
score |
17.538404 |