TARI MOTARO SEBAGAI PENJEMPUTAN TAMU PEMERINTAH DAERAH DI KABUPATEN POSO SULAWESI TENGAH

Main Author: Sa’adah, Hurriyatus
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://eprints.unm.ac.id/16589/1/JURNAL%20HURRIYATUS%20SA%E2%80%99ADAH%20-%201582040004.pdf
http://eprints.unm.ac.id/16589/
Daftar Isi:
  • ABSTRAK Hurriyatus Sa’adah. 2019. Tari Motaro Sebagai Penjemputan Tamu Pemerintah Daerah di Kabupaten Poso Sulawesi Tengah. Skripsi, Jurusan Seni Pertunjukan, Prodi Pendidikan Seni Drama, Tari, dan Musik, Fakultas Seni dan Desain, Universitas Negeri Makassar. Penelitian ini bertujuan mengetahui (1) bagaimana bentuk penyajian tari Motaro sebagai penjemputan tamu pemerintah daerah di Kabupaten Poso Sulawesi Tengah (2) bagaimana keberfungsian tari Motaro sebagai penjemputan tamu pemerintah daerah di Kabupaten Poso Sulawesi Tengah. Penelitian ini bersifat analisis kualitatif dalam bentuk deskriptif. Objek penelitian adalah tari Motaro dalam penjemputan tamu. Sumber penelitian ini adalah informan, yaitu orang-orang yang memiliki pengetahuan tentang tari Motaro (Budayawan, Seniman, Kepala Bidang Budaya Dinas Kebudayaan Kabupaten Poso Sulawesi Tengah). Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara studi pustaka, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif dengan mendeskripsikan keterkaitan antara fakta yang satu dengan fakta yang lain. Hasil penelitian sebagai berikut : 1) Bentuk penyajian tari Motaro dengan 8 gerak memiliki ciri khas kaki menapak atau menyeret dengan gerakan yang licah dan energik namun tetap gemulai serta tempo yang cepat dengan durasi waktu minimal tiga menit maksimal lima menit, 2) Tari Motaro ditampilkan di bandara, rumah jabatan Bupati, maupun di instansiistansi pemerintah daerah lainnya, 3) Tari Motaro merupakan tari tradisi masyarakat kabupaten Poso dalam menyambut tamu-tamu penting pemerintah daerah yang berkunjung di Kabupaten Poso, 4) keberfungsian tari Motaro sebagai tari penjemputan tamu, persembahan, dan pelestarian budaya, setelah terjadinya Kerusahan Poso pada tahun 2009 tari Motaro beralih fungsi sebagai hiburan sesuai kebutuhan dan permintaan orang yang memiliki acara. Kata kunci: tari Motaro, bentuk penyajian, keberfungsian