Perbandingan antara pengekstrakan karbon dioksida superkritis (SC-CO2) dan sokhlet terhadap hasil ekstrak biji mahoni (Swietenia mahagoni Jacq)
Main Authors: | Hartati, Hartati, Idris, Irma Suryani, Salleh, Liza Md. |
---|---|
Format: | Proceeding PeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.unm.ac.id/14543/1/2%20a.2bProsiding%20semnas%20lemlit%202016b_compressed.pdf http://eprints.unm.ac.id/14543/2/Perbandingan%20Semnas%20%28Reviewer%29.pdf http://eprints.unm.ac.id/14543/ |
Daftar Isi:
- Abstrak: Biji mahoni (Swietenia mahagoni Jacq) telah digunakan sebagai obat tradisional untuk mengobati berbagai jenis penyakit. Beberapa metode dan jenis pelarut yang telah digunakan untuk mengekstrak senyawa yang terkandung dalam biji mahoni. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan metode karbon dioksida superkritis (SC-CO2 ) dan sokhlet terhadap hasil ekstrak biji mahoni. Metode pengekstrakan menggunakan karbon dioksida superkritis dengan pelarut karbon dioksida, tekanan 29.02 MPa dan suhu 57,88oC sedangkan metode sokhlet menggunakan pelarut n-heksana dan suhu 65oC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengekstrakan karbon dioksida superkritis memiliki ekstrak yang berwarna kuning muda dan jernih sedangkan pengekstrakan sokhlet berwarna kuning tua. Hasil ekstrak berbentuk minyak dan cair. Perbandingan persentase (%) hasil ekstrak biji mahoni diperoleh 20,07 % pada pengesktrakan SC-CO2 dan 20,54 % pada pengekstrakan sokhlet. Pengekstrakan SC-CO2 diperoleh hasil yang hampir sama dengan pengekstrakan sokhlet. Pengekstrakan karbon dioksida superkritis memiliki beberapa kelebihan yaitu pelarut tidak toksit, tidak berbau, tidak mahal, tidak mudah terbakar dan tidak meninggalkan sisa pelarut pada hasil ekstrak