Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization pada Mata Pelajaran Sistem Komunikasi Digital Siswa Kelas X Listrik SMK Darussalam Makassar

Main Author: Manga’pan, Agripilia
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://eprints.unm.ac.id/13570/1/Agripilia%20Manga%27pan.docx
http://eprints.unm.ac.id/13570/
Daftar Isi:
  • Agripilia Manga’pan, 1429042081. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization pada Mata Pelajaran Sistem Komunikasi Digital Siswa Kelas X Listrik SMK Darussalam Makassar. Skripsi. Fakultas TeknikUniversitas Negeri Makassar, 2018, PembimbingHarifuddin dan Muh. Nasir Malik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar dan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran Sistem Komunikasi Digital melalui penerapan modelpembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization(TAI). Penelitian ini merupakan penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan selama 2 siklus. Subjek penelitian adalah siswa kelas X Listrik SMK Darussalam Makassar yang berjumlah 35 siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan pretest pada awal siklus dan posttest pada akhir siklus serta observasi aktivitas belajar siswa. Analisis data menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus I nilai awal atau hasil pretest siswa yang tergolong pada kategori tuntas hanya 10 siswa dengan persentase 28,58%dan 25 siswayang tergolong kategori tidak tuntas dengan persentase 71,42%, untuk post test siswa yang tergolong pada kategori tuntas sebanyak 15 siswa dengan persentase 42,86%, dan 20 siswayang tergolong kategori tidak tuntas dengan persentase 57,14%. Kemudian aktivitas belajar siswa pada siklus I, masih ada siswa yang melakukan aktivitas lain, tidak menyimak penjelasan guru. Setelah melakukan refleksi tindakan, persentase ketuntasan hasil belajar atau hasil post test siswa pada Siklus II meningkat yaitu sebanyak 31 siswa berada pada kategori tuntas dengan persentase 88,58% dan 4 siswa yang tergolong pada kategori tidak tuntas dengan persentase 11,42. Hal ini juga diikuti dengan peningkatan aktivitas belajar siswapada Siklus II, setelah dilakukan refleksi tindakan pada siklus I.