Royong (Studi tentang tradisi lisan masyarakat suku Makassar Di Kelurahan Salaka Kecamataan Pattallassang Kabupaten Takalar)

Main Authors: MAKMUR, MUH ALPISAHAR, St. Junaeda, St. Junaeda, Najamuddin, Najamuddin
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://eprints.unm.ac.id/12636/1/ROYONG%20%20%28STUDY%20TENTANG%20TRADISI%20LISAN%20MASYARAKAT%20SUKU%20MAKASSAR%20DI%20KELURAHAN%20SALAKA%20KECAMATAN%20PATTALLASSANG%20KABUPATEN%20TAKALAR%29.pdf
http://eprints.unm.ac.id/12636/
Daftar Isi:
  • Royong adalah senandung magis yang mengiringi hampir semua aspek ritual kehidupan orang Makassar. Walaupun royong sebagai sebuah perangkat tradisi masa silam, namun kenyataannya di era modern dewasa ini, ada sebagian masyarakat yang telah meninggalkan tradisi lisan tersebut dan ada juga yang tetap mempertahankan tradisi royong tersebut. Oleh karena itu rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (i) apa penyebab masyarakat mempertahankan royong di Kelurahan Salaka Kecamatan Pattallassang Kabupaten Takalar ? (ii) bagaimana eksistesnsi royong dalam masyarakat Kelurahan Salaka Kecamatan Pattallassang Kabupaten Takalar ? Tujuan penelitian ini adalah (i) Untuk mengetahui penyebab masyarakat mempertahankan royong Kelurahan Salaka Kecamatan Pattallassang Kabupaten Takalar; (ii) Untuk mengetahui eksistensi royong dalam masyarakat di Kelurahan Salaka Kecamatan Pattallassang Kabupaten Takalar. Metode penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi/pengamatan, interview (wawancara), dan dokumentasi. Serta analis data melalui reduksi data (data reduction), penyajian data (display data) dan penyimpulan data (culclusion drawing/verivication). Hasil penelitian menunjukkan bahwa (i) masyarakat Kelurahan Salaka masih mempertahankan royong karena faktor budaya, faktor mistis dan relegius, faktor pangngadakkang. (ii) Eksistensi royong dalam masyarakat Kelurahan Salaka telah mengalami pergeseran nilai dan tata ritual disebabkan faktor geografis, faktor pola pikir, faktor pewarisan berbasis keluarga, faktor pendidikan dan paham agama. Key Person : Pelantun Royong dan Tokoh masyarakat