KONDISI GEOLOGI DAN INFILTRASI TERHADAP ANCAMAN GERAKAN TANAH PADA BATUAN VULKANIK DI KALDERA GUNUNG BATUR

Main Authors: Sinarta, I Nengah, Sumanjaya, A.A. Gede
Format: BookSection PeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: Badan Musyawarah Perguruan Teknik Sipil Seluruh Indonesia , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.warmadewa.ac.id/457/1/I%20Nengah%20Sinarta%20%28Konteks%20Batam%29.pdf
http://repository.warmadewa.ac.id/457/
http://konteks.id/web/wp-content/uploads/2018/10/GT-06.pdf
Daftar Isi:
  • Pengaruh intensitas curah hujan dan durasi hujan menyebabkan parameter kuat geser tanah menurun serta terbentuknya bidang gelincir pada lapisan dasar yang berupa batuan vulkanik. Terkait kondisi tersebut dilakukan penelitian pengaruh kondisi geologi dan infiltrasi terhadap ancaman bencana tanah longsor dengan lokasi penelitian di sekitar kaldera Gunung Batur, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali. Kawasan ini sering terjadi bencana tanah longsor terutama pada musim hujan karena di kelilingi oleh perbukitan dengan vegetasi rendah. Penyelidikan potensi longsor diawali dengan pengambilan sampel di dua titik borhole pada lereng yang memberikan ancaman terbesar terhadap permukiman dan fasilitas umum. Analisis dengan interpretasi terhadap singkapan lereng dan analisis numerik dengan GeoStudio 2012 yang didalam terdapat SEEP/W untuk analisis infiltrasi air hujan selanjutnya dikaitkan dengan SLOPE/W, intensitas curah hujan 125 mm/hari dan durasi hujan 5 jam berdasarkan hasil kajian BMKG Bali pada tanggal 9 Februari 2017. Batuan vulkanik berupa breksi vulkanik yang ditutupi pelapukan batuan yang telah menjadi lempung atau lanau berada pada ketinggian 500-2000 mdpl, kemiringan lereng 20%-40% memiliki risiko ancaman tinggi. Volume batuan vulkanik di atas 60% akibat adanya infiltrasi air hujan menimbulkan bidang gelincir. Pengaruh curah hujan terhadap infiltrasi faktor keamanannya <1 sudah terjadi pada hujan jam ke 2. Penurunan angka keamanan kritis terjadi antara 0,96 sampai 0,62. Penurunan angka keamanan cukup drastis terjadi pada hujan ke 4 menuju hujan jam ke 5. Kondisi ini akibat dari volume hujan konstan dan tinggi menyebabkan rembesan tinggi ke tanah yang menyebabkan tekanan air pori naik, tanah menjadi jenuh sehingga sudut gesek internal tanah menurun.