PENGARUH PELATIHAN KERJA, KEMAMPUAN DAN PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP KINERJA PEGAWAI (STUDI PADA BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN KABUPATEN BANYUWANGI
Main Author: | Kusnadi |
---|---|
Format: | Masters |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
STIE Indonesia Malang
, 2011
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.stieimalang.ac.id//index.php?p=show_detail&id=12979 http://repository.stieimalang.ac.id//lib/phpthumb/phpThumb.php?src=../../images/docs/tesis.jpg |
Daftar Isi:
- Widowati (1998) mengungkapkan bahwa menghadapi situasi tersebut, kegiatan dunia pemberdayaan perempuansecara langsung maupun tidak langsung akan sangat terpengaruh. Lebih lanjut, disebutkan bahwa kondisi ini sebagai situasi persaingan yang hebat atau brutal (hyper competition). Kondisi semacam ini juga digambarkan Hamidi (2000) bahwa perubahan kondisi lingkungan baik internal maupun eksternal menuntut Badan Keluarga Berencana hams bersifat adaptif dan fleksibel untuk menyesuaikan diri dengan kondisi yang ada, terutama dalam kondisi / persaingan global. Badan Keluarga Berencana harus dapat segera merespon berbagai perubahan yang terjadi sehingga tetap eksis dalam persaingan. rnTidak teruali di dunia pemberdayaan perempuan khususnya di Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan perempuan Kabupaten Banyuwangi yang sejak awal tahun 2000-an mulai diterapkan pengelolaan secara profesional, mencerdaskan dan mendidik generasi penerus bangsa. Hal ini sesuai dengan kebijaksanaan Pemerintah Pusat yang tertuang dalam Program utama pemerintah salah satu di antaranya adalah bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa melalui dunia pemberdayaan perempuan.(Priambodo, 1998). Hal ini dipertegas dengan penjelasan Budiar (2000) yang mengemukakan bahwa penekanan pembangunan nasional dalam Pembangunan Jangka Panjang lebih mengandalkan pada kreativitas dan produktivitas sumberdaya manusia, baik dalam manajemen pembangunan maupun manajemen pemberdayaan perempuan dan kemasyarakatan.rnSesuai dengan latar belakang di atas, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang: rn1.Pengaruh pelatihan terhadap kinerja pegawai Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan perempuan Kabupaten Banyuwangi.rn2.Pengaruh kemampuan kerja terhadap kinerja pegawai Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan perempuan Kabupaten Banyuwangi.rn3.Pengaruh pengembangan karir terhadap kinerja pegawai Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan perempuan Kabupaten Banyuwangi.rn4.Variabel mana yang memiliki pengaruh dominan diantara variabel pelatihan dan kemampuan kerja serta pengembangan karir terhadap kinerja pegawai Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan perempuan Kabupaten Banyuwangi.rnDengan menyebar kuesioner kepada semua pegawai di Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan perempuan Kabupaten Banyuwangi, kemudian dianalisis dingan regresi linier berganda dan software SPSS, maka didapat hasil penelitian sebagai berikut : rnKoefisien regresi untuk pelatihan kerja sebesar 0,2236 dengan t hitung 2,599 dan t tabel 1,372, perihal ini menginformasikan bahwa pelatihan kerja mempunyai pengaruh yang erat atau signifikan. Pengaruh antara variabel pelatihan kerja dan kinerja pegawai adalah positif dan searah. Koefisien regresi sebesar 0,2236 menunjukkan bahwa apabila variabel pelatihan kerja meningkat 1 point maka akan meningkatkan kinerja pegawai sebesar 0,22 point. Hal ini menunjukkan bahwa pelatihan kerja merupakan variabel yang penting diperhatikan oleh manajemen Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan perempuan Kabupaten Banyuwangi.rnNilai koefisien regresi variabel kemampuan kerja (X2) adalah 0,6052 dengan t hitung sebesar - 1,948 dan t tabel sebesar 1,372. t hitung lebih besar dari pada t tabel, artinya bahwa variabel kemampuan kerja (X2) berpengaruh signifikan kinerja pegawai (Y). Hasil ini berarti bahwa setiap kenaikan variabel kemampuan kerja sebesar 1 point, akan meningkatkan kinerja pegawai sebesar 0.605 point. Begitu pula sebaliknya, setiap ada penurunan kemampuan kerja sebesar 1 point, akan menurunkan kinerja pegawai sebesar 0.605 point. Kemampuan kerja seorang pegawai merupakan tolok ukur paling sederhana yang bisa dilakukan manajemen Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan perempuan Kabupaten Banyuwangi bila ingin menilai kinerja seorang pegawainya.rnPada hasil penelitian ini, pengaruh variabel bebas pengembangan karir (X3) terhadap kinerja pegawai, didapat koefisien regresi yang diperoleh dari hasil uji didapatkan hasil 0,2659 dengan t hitung-1,430 dan t tabel sebesar 1,372. Uji t menunjukkan bahwa pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat ini signifikan positif. Koefisien regresi variabel pengembangan karir terhadap kinerja pegawai sebesar 0.266 berarti bahwa, setiap ada kenaikan pengembangan karir sebesar 1 point akan mengakibatkan kinerja pegawai meningkat sebesar 0.266. Begitu pula sebaliknya, setiap ada penurunan variabel pengembangan karir sebesar 1 point, akan menurunkan kinerja pegawai sebesar 0.266. Hasil ini sangat beralasan mengingat, semua pegawai Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan perempuan Kabupaten Banyuwangi menginginkan karirnya meningkat.rn
- 144hlm