LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM): IbM PELATIHAN BATIK TULIS UNTUK ANAK KORBAN TRAFFICKING DI SURAKARTA
Main Authors: | Prilosadoso, Basnendar Herry, Laksmi, V. Kristanti Putri |
---|---|
Format: | Lainnya PeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN ISI SURAKARTA
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.isi-ska.ac.id/611/1/Lap%20IBm%20Basnendar%20pelatihan%20batik%20tulis%20korban%20traficking.pdf http://repository.isi-ska.ac.id/611/ |
Daftar Isi:
- Perdagangan manusia tidak hanya melibatkan wanita dan pria dewasa yang menjadi korban tetapi anak-anak juga. Tujuan perdagangan anak tidak hanya bentuk eksploitasi ekonomi yaitu sebagai pekerja tetapi juga untuk eksploitasi seksual. Tindakan yang sengaja seperti perekrutan, bujukan, dan penipuan terjadi karena beberapa faktor yang akhirnya anak menjadi korban perdagangan. Anak-anak korban perdagangan manusia (trafficking) dan ABH (Anak Berkonflik dengan Hukum), dirasa perlu untuk memulihkan dan sekaligus mendapatkan ketrampilan untuk sebagai bekal dalam menjalani kehidupan di masyarakat nantinya. Pelatihan keterampilan batik tulis bagi anak korban trafficking dan berkonflik dengan hukum sebagai penerapan program pengabdian kepada masyarakat yang akan memberi keterampilan (skill) di bidang batik tulis tingkat dasar. Melalui model pelatihan yang menggabungkan antara teori dan praktek dengan media pembelajaran yang dikemas dengan menarik, sehingga materi pelatihan dapat diterima oleh peserta sebagai mitra Ipteks Bagi Masyarakat. Alasan pemilihan pelatihan batik tulis tingkat dasar bahwa batik menjadi tradisi yang dimiliki nenek moyang bangsa Indonesia, selain itu perkembangan industri batik telah berkembang menjadi industri yang banyak menyerap tenaga kerja sekaligus menjadi salah satu andalan bidang ekonomi kreatif Indonesia dan telah diakuinya batik oleh UNESCO. Sebagai mitra kegiatan ini, yaitu Yayasan KAKAK Surakarta dan Yayasan Sahabat Kapas, Karanganyar, setelah melalui observasi dapat dijelaskan ke dalam dua aspek kendala permasalahan dari mitra, yaitu : masih minimnya aksesbilitas akan pelatihan ketrampilan batik tulis dalam kegiatan untuk meningkatkan ketrampilan yang berguna sebagai bekal untuk hidup di masyarakat. Selain hal tersebut masih kurangnya perhatian masyarakat dan pemerintah sehingga pelatihan untuk meningkatkan skill dirasa masih minim bagi anak korban trafficking dan berkonflik dengan hukum baik yang ada dibawah asuhan Yayasan KAKAK, Surakarta dan Yayasan Sahabat Kapas, Karanganyar untuk meningkatkan kompetensinya. Permasalahan yang lainnya, adanya kendala media, materi dan teknik pelatihan yang belum disesuaikan dengan karakteristik peserta pelatihan karena disebabkan oleh belum adanya lembaga formal maupun non formal (lembaga pelatihan ketrampilan batik tulis) yang menyediakan media dan materi yang sesuai dengan anak korban trafficking dan berkonflik dengan hukum. Kata kunci : Pelatihan Batik, Model Pelatihan, Anak Korban Trafficking