GARAP SESEGAN DALAM INGGAH GENDING-GENDING KARAWITAN GAYA SURAKARTA

Main Author: Ramadhan, Anggun Anugrah
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.isi-ska.ac.id/5585/1/Anggun%20Anugrah_UPLOAD.pdf
http://repository.isi-ska.ac.id/5585/
http://repository.isi-ska.ac.id
Daftar Isi:
  • Skripsi yang berjudul “Garap Sesegan dalam Inggah Gending-gending Karawitan Gaya Surakarta” berawal dari fenomena yang terjadi pada garap karawitan yang tidak semua gending menggunakan garap sesegan. Penelitian ini mengkaji tentang dua permasalahan, yaitu : (1) Bagaimana garap sesegan dalam karawitan gaya Surakarta dan (2) Mengapa dalam karawitan gaya Surakarta terjadi garap sesegan. Penelitian ini bersifat kualitatif, pengumpulan data dilakukan melalui studi pustaka, observasi dan wawancara. Dalam membedah kedua permasalahan tersebut, menggunakan teori garap oleh Rahayu Supanggah. Teori ini digunakan untuk menjelaskan penerapan garap sesegan pada Inggah gending sekaligus faktor-faktor garap sesegan pada karawitan gaya Surakarta. Hasil penelitian, mencakup beberapa hal penting, antara lain : (1) implementasi garap sesegan pada Inggah gending Kethuk 4, Inggah Kethuk 8, dan Inggah Kethuk 16. Implementasi garap sesegan pada karawitan sekaten dan implementasi garap sesegan pada iringan tari bedhaya. (2) Faktor-faktor garap sesegan dalam inggah gending meliputi gending bonang, gending yang memiliki struktur garap sesegan dan gending yang secara konvensi mungguh digarap sesegan. Dalam hal ini, peran pengrawit juga menjadi faktor penting dalam tersajinya garap sesegan. Garap sesegan pada karawitan gaya Surakarta terjadi atas dasar waktu penyajian, pengalaman pengrawit dan balungan. Pada penyajiannya, inggah gending yang memiliki balungan khusus garap ciblon tidak mungguh untuk digarap sesegan. Pada waktu penyajian, gending dengan garap sesegan mayoritas disajikan di awal waktu, atau wilayah pathet bagian awal.